fidel-castro
fidel-castro
Screen capture pimpinan gerilya Kuba, yang kemudian jadi diktator, Fidel Castro, bersama sejumlah rekannya saat mereka bersorak sembari mengangkat senjata dan tinju ke udara dalam laporan CBS News Special Event ‘Rebels of the Sierra Maestra,’ Kuba, 1957.

FLORIDA — Meninggalnya Fidel Alejandro Castro Ruz Castro membuat warga Cuba yang hidup di pengasingan di Miami, Amerika Serikat berpesta, kemarin. Mereka turun ke jalan-jalan merayakan kematian Castro itu. Kondisi ini berbeda dengan keadaan di dalam negeri.
Castro diumumkan meninggal oleh adiknya, Presiden Raul Castro, dalam sebuah siaran langsung televisi nasional. Jenazah Castro akan dikremasi hari ini. “Pemimpin tertinggi revolusi Kuba, meninggal jam 22:29 (Jumat waktu Kuba) malam ini (pukul 12.29, Sabtu (26/11) waktu Papua Barat). Selalu menang,” kata Raul.

“Hukum aku, tidak apa-apa. Sejarah akan membuktikan aku benar.” Itu adalah salah satu pernyataan terkenal Castro dalam salah satu persidangannya.

Periode berkabung nasional memudian ditetapkan di negara pulau itu hingga 4 Desember nanti, setelah abu Castro disemayamkan di Santiago, sebuah kota di sebelah tenggara Kuba.
Setengah jam setelah pengumuman wafatnya Castro, mereka bersorak sorai, memukul-mukul panci, berteriak-teriak ‘Cuba Libre!” (Cuba bebas) dan ‘el viejo murió’ (si orang tua sudah meninggal).
Di Calle Ocho kawasan Little Havana, Miami, menurut situs The Guardian, ribuan warga memadati jalan. Klakson mobil bersahutan, menari salsa, pesta kembang api. Polisi pun berjaga di berbagai tempat, khususnya yang paling ramai.
Jay Fernandez (72), yang lari ke Miami saat baru berusia 18 tahun pada 1961 lalu, bersama istri dan seorang perempuan lainnya tampak mengangkat pamflet dwibahasa yang dibuatnya empat tahun lalu, kala Castro resmi ketahuan sakit.
“Satan, Fidel is now yours. Give him what he deserves. Don’t let him rest in peace.” (Setan Castro kini milikmu. Berikan apa yang sepatutnya dia dapatkan. Jangan biarkan dia istirahhat dengan tenang.)
Fidel yang dilahirkan padda 13 Agustus 1926, ada juga yang mengatakan 1927, di kawasan yang dulu dikenal dengan nama Oriente di bagian timur Kuba. Dia anak seorang pemilik perkebunan, Angel Castro, dengan salah seorang pembantunya, Lina Ruz González, yang belakangan jadi istri keduanya. Mereka mendapatkan tujuh anak.
Ayahnya yang orang Spanyol itu datang ke Kuba dengan latar belakang tiidak jelas. Menurut situs The New York Times, salah satu versinya, yang juga diklaim Castro benar adanya, adalah bahwa ayahnya setuju menggantikan posisi seorang bangsawan Spanyol yang ditarik masuk angkatan bersenjata Spanyol akhir abad 19 lalu, untuk memerangi upaya kemerdekaan Kuba dan hegemoni Amerika.
Versi lainnya meyebutkan Angel Castro yang tak punya duit sepeserpun pergi ke kuba, lalu entah bagaimana bisa memiliki perkebunan, lalu berbisnis dengan United Fruit Company milik Amerika, yang dibenci warga kala itu. Saat Castro masih muda, bapaknya sudah dikenal sebagai seorang tuan tanah.
Castro yang dikenal sebagai seorang gerilya dalam kekacauan perebutan kekuasaan di Cuba jadi Perdana Menteri Cuba pada 16 Februari 1959, hingga dia menyerahkan kekuasaan, di atas kertas dan dihadapan umum, pada adiknya, Raul, 24 Februari 2008 lalu karena sakit yang menderanya.(***)

Click here to preview your posts with PRO themes ››