
MANOKWARI — Asosiasi Rekanan Pengadaan Barang dan dan Distributor Indonesia (Ardin) Papua Barat menggelar muyawarah daerah (Muda) ke III untuk masa bakti 2016-2021, di Swiss Belhotel Manokwari, Jumat (2/12).
Para peserta kegiatan bertema “Mewujudkan pengusaha Papua Barat yang profesional, mandiri, berdaya saing dan bermartabat dalam menghadapi tantangan globalisasi Asia” ini akan memilih ketua baru.
Pelaksana Ketua Ardin Papua Barat, Syaharudin Maki dalam sambutannya mengatakan, anggota Ardin saat ini 800 orang.
“Sangat riskan. Amanat UU Otsus belum bisa meningkatkan kesejahteraan orang Papua. Dana otsus sekira Rp2,3 Triliun. Kalau keberpihakan 10 persen, maka ada sekira Rp230 miliar. Jumlah uang ini cukup untuk mensejahterakan orang Papua jika dilakukan dengan baik,” tuturnya.
“Lahan sangat luas di Papua. Kalau misalnya menciptakan pekerjaan dari hulu sampai hilir, pasti orang Papua sejahtera. 15 tahun Itsus jalan, UMK sampai sekarang merayap. Tanpa beri pengadaan, kita tidak bisa apa-apa. Apalagi jarang dapat proyek. Makanya kita harus bangun lapangan pekerjaan,” tegasnya.
Click here to preview your posts with PRO themes ››