Alan Ruschel menangis di konferensi pers.
BRASIL — Kalau belum ajal, nyawa pasti selamat. Ini sepertinya berlaku pada Alan Ruschel, satu dari enam orang yang selamat dari kecelakaan pesawat yang ditumpangi tim sepakbola liga Brazil,  Chapecoense.
Dalam konferensi pers pertama sejak kecelakaan 28 November 2016 itu di Brasil, dia mengungkapkan selamat karena pindah tempat duduk dengan seorang wartawan.
Reruntuhan pesawat naas yang ditumpangi tim Chapecoense.
Ruschel yang pemain belakang itu awalnya duduk beberapa baris dari ekor pesawat yang jatuh dekat Medellin, Kolombia, saat direktur klub, Cadu Gaucho, memintanya pindah kursi dalam penerbangan tim yang akan bertarung dalam final Copa Sudamericana itu.
“Cadu Gaucho minta aku pindah duduk ke depan, agar para wartawan bisa duduk bersama di bagian belakang,” tuturnya dalam konpers itu.
“Aku mulanya tak mau, tapi kemudian aku lihat (Jackson) Follman. Dia memaksa aku pindah untuk duduk di sampingnya. Hanya Tuhan yang tahu kenapa aku selamat. Dia merangkulku dan memberiku kesempatan kedua,” ungkapnya, lalu menangis.
Kecelakaan itu menewaskan 71 orang, termasuk hampir semua anggota tim, direktur dan staf Chapecoense. Follman, kiper tim itu, juga selamat dari kecelakaan itu, tapi kakinya harus diamputasi.
Kecelakaan pesawat maskapai LAMIA asal Bolivia itu diduga karena kesalahan pilot yang lepas landas tanpa BBM cukup utuk penerbangan itu.
Pemerintah Bolivia lalu mencabut ijin terbang maskapai itu untuk sementara, dan mengganti manajemen dengan otoritas penerbangan Bolivia untuk memastikan penyelidikan berjalan transparan.(***)

Click here to preview your posts with PRO themes ››