KSAD Jenderal TNI Mulyono, didampingi Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Hinsa Siburian (kiri) dan Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen Joppye Onesimus Wayangkau.

MANOKWARI — Komando satuan dan jajaran TNI AD di wilayah Papua yang selama ini dilaksanakan oleh Kodam XVII Cenderawasih dilaksanakan kurang optimal apabila dihadapkan dengan faktor ancaman.

Seperti, kelompok separatis, peredaran dan penggunaan senjata ilegal, penambangan dan pembalakan liar, pelintasan batas ilegal dari PNG, serta pencurian sumber daya alam yang masih terjadi di wilayah ini.

Demikian penegasan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono dalam amanatnya usai melantikan Pandam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Jppye Onesimus Wayangkau, Senin (19/12)

“Luasnya daratan Pulau Papua dan kepulauan di sekitarnya yang menjadi bagian wilayah provinsi Papua dan Papua Barat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi meningkatkannya kompleksitas geografis, demografis, dan kondisis sosial di wilayah ini,” tuturnya.

Pembangunan Kodam XVIII/Kasuari merupakan bagian program pembangunan kekuatan dan gelar TNI AD. Yang diproyeksikan agar lebih adaptif.

Terhadap setiap perkembangan lingkungan strategis dan dinamis di tingkat regional maupun di tingkat nasional, serta agar semakin mampu menghadapi tantangan dan masa depan yang semakin kompleks.

Click here to preview your posts with PRO themes ››