
MANOKWARI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manokwari mengingatkan jangan sampai ada penyalahgunaan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP).
Ini ditegaskan Bupati Manokwari, melalui Wakil Bupati Edi Budoyo, saat membuka Pelatihan, Seminar, dan Lokakarya Ilmiah tentang Berbagai Isu Pendidikan, di Hotel Oriestom, Senin (9/1).
“Pemkab sudah alokasikan dana itu. Kita semua paham dan sadar bahwa pengingkatan kualitas layanan pendidikan sangat penting,” ujar Budoyo dalam sambutan pembukaan kegiatan itu.
[embedyt] http://www.youtube.com/watch?v=yU1l5hUVW_8[/embedyt]
Dia lalu menceritakan pengalamannya terkait oknum guru yang minta dukungan kepala kampong, kepala suku, tokoh masyarakat, dan tokoh agama agar mendukungnya menjadi kepala sekolah di kampong bersangkutan, karena oknum itu berasal dari kampung itu.
“Persoalannya, setelah itu dipenuhi, oknum bersangkutan malah malas masuk kantor. Akibatnya apa? Kita rugi sendiri, khususnya anak didik di kampung bersangkutan. Tujuannya ternyata ya itu, kejar dana BOP. Ini patut jadi perhatian kita semua. Mungkin bisa didiskusikan di kegiatan ini,” tuturnya, dalam kegiatan yang dihadiri, antara lain, kepala distrik se-Manokwari dan para pengawas sekolah itu.
Wabup lalu menekankan Pemkab selalu mengedepankan upaya peningkatan kualitas pendidikan, manajemen sekolah, dan pengawasan sekolah.
Wabup lalu menanyakan apakah pengawas selalu melakukan tugasnya. Pengawas yang hadir menjawab iya. Menjawab Wabup, mereka juga menyatakan pergi ke lokasi sekolah dengan motor dan BBM sendiri.
“Mudah-mudahan nanti Pak Kadis (Kadis Dikpora Manokwari Drs Barnabas Dowansib M,Pd, red) usulkan pengadaan motor dinas. Saya juga sampaikan ke Pak Bupati,” tutur Wabup, disambut applause membahana peserta.
Wabup kemudian mengingatkan soal jumlah tenaga guru yang dibutuhkan di tiap sekolah. Dia berharap kekurangan guru ii bisa secepatnya diatasi, agar mutu pendidikan di Manokwari makin baik.(***)
Click here to preview your posts with PRO themes ››