MANOKWARI — Badan Penjamin Jaminan Kesehatan (BPJS) Papua Barat mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan diri sendiri.

“Kami harapkan dengan aplikasi skrining ini, masyarakat bisa skrining dirinya sendiri. Karena penyakit seperti, diabetes militus, hipertensi, ginjal kronik, dan jantung koroner trendnya meningkat,” ujar Kepala BPJS PB, Florinsye Tamonoh, dalam peluncuran aplikasi Mobile Screening Day, Rabu (1/2).

Mobile Screening Day, lanjut Tamonoh, bisa juga digunakan untuk mengecek kepesertaan. Salah satunya bisa untuk mengecek pembayaran iuran.

“Peserta BPJS harus punya aplikasi mobile screening day. Ini bisa didownload di Google play store,” ujar dia.

Menurutnya, peluncuran aplikasi ini sebagai amanat Undang-Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) UU 40 Nomor 40/2004 yang mengatur tentang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

UU tersebut diatur secara teknis melalui PP No. 12/2013& PP No. 19/2016 tentang pelayanan kesehatan di tingkat pertama.

“Setiap warga negara wajib miliki JKN baik dibayar oleh pemerintah, peserta, atau berbagi antara pemberi kerja dengan pekerja,” ujar Tamonoh, lalu menyatakan pemerintah menargetkan seluruh warga negara tercover dalam SJSN di Tahun 2019.

Sementara itu, Direktur PT Pulmon, H. Nur Jaya meminta, pelayanan BPJS lebih ditingkatkan terutama bagi pasien BPJS.

“Fasilitas rumah sakit yang ada di Manokwari belum lengkap. Pelayanan dan birokrasi bagi pasien BPJS yang dirujuk ke luar daerah terlalu lama. Kadang pasien minta pulang. Ini perlu menjadi perhatian,” pungkasnya.(***)

Click here to preview your posts with PRO themes ››