Angkatan pertama AAI malaria Papua dan PB foto bareng.(istimewa)

MANOKWARI — Peraih program kursus singkat Pencegahan dan Pengobatan Malaria untuk Bayi, Anak-Anak dan Wanita Hamil di Indonesia Bagian Timur dari Australia Awards Indonesia (AAI) bertambah.

Data sementara menunjukkan sudah delapan orang yang dapat menempuh kursus singkat selama sekira tiga pekan di Australia itu.

Menurut dr. Victor Eka Nugrahaputra, M.Kes, sampai Minggu (5/2) sudah ada delapan orang yang dinyatakan akan mengikuti kursus singkat tersebut.

Angkatan pertama peraih AAI malaria di PB, (kiri ke kanan) Hironimus Pangal, SST dr. Ratnawati Ongkowidjaja, dr. Feny Mayana Paisey, M.Si, dr. Russel Supit, M.Kes, Gondo Suprapto, SKM, M.Si, dan dr. Victor Eka Nugrahaputra, M.Kes di University House, Melbourne University.(istimewa)

“Berapa pastinya akan bisa kita ketahui Senin (6/2) besok. Kita berharap jumlahnya bertambah,” tulis Victor yang juga Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan PB itu melalui WhatsApp, menjawab papuakini.co.

Victor merupakan satu dari enam praktisi kesehatan di Papua Barat yang jadi angkatan pertama kursus singkat itu pada 2016 lalu. Lima orang lainnya adalah Hironimus Pangal, SST (Teluk Bintuni), dr. Ratnawati Ongkowidjaja (Fakfak), dr. Feny Mayana Paisey, M.Si. (Manokwari), dr. Russel Supit, M.Kes (Teluk Bintuni), dan Gondo Suprapto, SKM, M.Si (Fakfak).

Mereka menjadi para pelopor gerakan Keluarga Bebas (Kebas) Malaria.

Para peserta angkatan dua kursus singkat ini rencananya akan mengikuti pre-course workshop pada 20-22 Maret 2017, lalu kursus singkat di Australia pada 1-19 Mei 2017, dan lokakarya pasca kursus singkat pada 4-6 September 2017.(dixie)

Click here to preview your posts with PRO themes ››