Kota Sorong bisa dikata sebagai daerah paling depan di Provinsi Papua Barat. Tapi, dalam hal pemasukan data C1 ke server rekapitulasi perhitungan suara pemilihan gubernur dan wakil gubernur Papua Barat, maka kota dengan fasilitas internet terdepan di Papua Barat itu malah yang paling lambat.
Terbukti, data di server KPU menunjukkan bahwa rekapitulasi C1 yang masuk ke KPU di Kota Sorong per pukul 16.50 WIT baru 136 dari 420 TPS.
Jumlah itu kalah jauh dengan Teluk Wondama. Di Kabupaten susah sinyal itu sudah masuk data dari 98 TPS. Di kabupaten itu terdata ada 99 TPS.
Di Sorong Selatan sudah 142 dari 147 TPS, Kabupaten Sorong (240 dari 385), Fakfak (205-22) Kaimana (121 dari 151), Manokwari (286 dari 400), ManSel (46 dari 73), Raja Ampat (125 dari 141), dan Teluk Bintuni (109-176).
Memang ada yang lebih lambat dari Kota Sorong, yaitu Kabupaten Tambrauw (32 dari 217 TPS), Pegunungan Arfak (2 dari 166 TPS), dan Maybrat (0 dari 260 TPS).
Tapi, jika dilihat dari fasilitas telekomunkasi, khususnya koneksi internet, di ketiga kabupaten itu, maka tak layak membandingkannya dengan Kota Sorong yang merupakan pusat bisnis di Papua Barat. Bukan apple to apple.
Ada apa?(dixie)
Click here to preview your posts with PRO themes ››