Pemerintah memberikan subsidi angkutan barang di Papua sebagai bagian dari program pembangunan di wilayah Papua dan implementasi program pemerataan pembangunan di Kawasan Timur Indonesia.
Program tersebut juga meliputi beberapa kegiatan strategis pembangunan transportasi, seperti pembangunan infrastruktur.
Subsidi ini memungkinkan dapat menekan ongkos barang dan jasa agar lebih terjangkau dan hal ini memungkinkan roda perekonomian di Provinsi paling timur Indonesia dapat semakin cepat.
“Tahun ini 10 persen anggaran Kemenhub dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur di Papua, dan kita mulai dengan tol laut. Oleh karenanya selain memberikan subsidi untuk masyarakat bepergian, kita juga mensubsidi angkutan barang di Papua” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Jakarta, Senin (6/3).
Budi memaparkan bahwa pembangunan infrastruktur transportasi laut dan penyeberangan perlu dioptimalkan dalam mendukung konektivitas antarpulau serta angkutan barang di Papua.
“Adanya tol laut dapat mengurangi disparitas harga antara Timur dan Barat. Saat ini kita sudah dapat mencapai wilayah di Timika, Merauke, Manokwari dan kita akan tingkatkan untuk dapat mencapai wilayah yang berada di ketinggian (pegunungan),” ujarnya.
Selain itu, dia juga menuturkan perlunya pengembangan transportasi sungai untuk dapat menuju ke daerah terpencil dan terdalam di wilayah Papua. Peran transportasi udara diperlukan dalam menghubungkan daerah-daerah terpencil di Papua.
“Mulai tahun ini distribusi barang sudah kita lakukan melalui sungai di Merauke, Timika, Asmat ke wilayah Utara sehingga angkutan barang bukan hanya di daerah pantai saja tapi juga di daerah sungai sehingga harga barang akan lebih murah,” tuturnya.(***)
Click here to preview your posts with PRO themes ››