Air kerap dipandang sebelah mata. Padahal, air adalah sumber kehidupan. Tak ada air, tak ada kehidupan. Untuk itu, harus ada upaya-upaya serius memastikan ketersediaan air secara sinambung.

“Air merupakan sumber kebutuhan utama manusia, sehingga perlu dilakukan upaya penanggulangan dan antisipasi persoalan keterbatasan air sejak dini. Dengan demikian Papua Barat tidak akan mengalami masalah keterbatasan air seperti di daerah lain,” ujar Pejabat Gubernur Papua Barat, Drs. EKo Subowo MBA.

Ini dilontarkannya dalam sambutan pembukaan Seminar Sehari tentang Air dan Limbah di Aula Utama Universitas Papua, Kamis (16/3). Seminar ini merupakan rangkaian dari peringatan Hari Air Dunia (World Water Day) yang diperingati tiap 22 Maret.

Untuk itu, Gubernur Subowo berharap kegiatan yang digagas Balai Wilayah Sungai Papua Barat ini dapat memberikan pengaruh positif bagi kesejahteraan masyarakat Papua Barat.

Usai pembukaan, seminar diisi dengan berbagai materi seminar, diawali materi Kebijakan Pengelolaan Wilayah Sungai oleh Kepala Balai Wilayah Sungai Papua Barat, Elroy Koyari ST MT.

Sementara itu, menurut United Nations Water (bagian dari Perserikatan Bangsa Bangsa), saat ini ada 663 juta orang di dunia yang kesulitan air bersih.

Sustainable Development Goals yang diluncurkan medio 2015 lalu antara lain berupaya memastikan semua manusia bisa memiliki akses air bersih pada 2030 nanti, sekaligus menjadikan air sebagai fokus utama dalam upaya mengentaskan kemiskinan parah.(***)

 

Click here to preview your posts with PRO themes ››