Persiapan Papua Barat untuk jadi tuan rumah Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) terus dimatangkan.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua Barat, Derek Ampnir S.Sos, koordinasi sudah dilakukan dengan semua BPBD kabupaten/kota.
Ini dikatakan Ampnir menjawab papuakinico, usai memberi materi dalam Seminar Sehari Peningkatan Kesadaran Para Pihak Terhadap Pengurangan Risiko Bencana Banjir, di aula Pasca Sarjana Unipa, Kamis (23/3).
Ampnir mengatakan koordinasi intens juga dilakukan dengan Kabupaten Sorong, Kota Sorong, Sorong Selatan, Tambrauw, dan Maybrat.
Seperti diberitakan papuakini.co pada 23 Februari 2017 lalu, dipercayanya PB jadi tuan rumah Bulan PRB itu dinyatakan dalam Rakernas Badan Nasional Penanggulangan Bencana-Badan Penanggulangan Bencana Daerah di Yogyakarta. Hal itu ditandai dengan penyerahan pataka dari Kepala BNPB Willem Rampangilei ke Pj Gubernur PB Eko Subowo.
Persiapan lain yang dipacu adalah kesiapan jumlah kamar untuk akomodasi peserta yang jumlahnya mencapai ribuan. Pasalnya selain diikuti peserta dari seluruh Indonesia, kegiatan yang rencananya digelar di Sorong ini juga akan dihadiri peserta dari negara-negara Asia Tenggara.
Kegiatan tersebut akan membawa multiplier effect sangat besar bagi Papua Barat. Pasalnya, para peserta akan ditampilkan berbagai atraksi budaya, plus pengenalan berbagai objek wisata di provinsi ini.
“Kita juga akan mengadakan pameran budaya Papua, dengan menyediakan fasilitas bagi masyarakat untuk menjual kerajinan tangan khas Papua,” tutupnya.
Sebelumnya, dalam materi di seminar itu, Ampnir mengingatkan pembangunan yang baik harus ramah hukum dan ramah lingkungan. “Siapa saja silakan membangun apa saja, tapi harus memperhatikan prinsip-prinsip lingkungan,” tegasnya.
Dia kemudian menyatakan perumahan di daerah Manokwari yang tidak mengindahkan prinsip-prinsip hukum dan ramah lingkungan akan ditindak tegas.(***/dixie)
Click here to preview your posts with PRO themes ››