Kelompok usaha kerupuk teripang mama-mama Aisandami, Distrik Teluk Duari, mengeluh tak ada pasaran pasar bagi produk mereka. Akibatnya produksi kerupuk teripang di kampung Aisandami tak berkembang.
“Kelompok usaha keripik teripang kami, yang dibentuk dan diberikan pelatihan pemerintah, melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kampung, sudah jalan. Tapi kami tak tahu mau jual di mana kerupuk teripang ini,” ujar ketua kelompok itu, Oktovina Kereway, Jumat (31/3).
Oktovina yang sudah berusia 74 tahun mengaku terpaksa menjajakan kerupuk itu secara door to door ke para pejabat Teluk Wondama. “Kita sepakat bawa ke kota lalu jual ke bapak-bapak pejabat. Per 400 gram kita jual dengan harga Rp100 ribu,” tuturnya, lalu mengatakan hasil penjualan itu mereka belanjakan 1 blender, 10 talang baki, loyang, dan seragam kelompak.
“Kami berharap agar ada perhatian pemerintah untuk pemasaran hasil produksi kerupuk kami ini. Kami bisa produksi secara berkesinambungan, asal ada yang pasarkan,” harap Oktovina.(asa)
Click here to preview your posts with PRO themes ››