Diberi Kuis, Dua Siswi Nyaris Tak Keluar Suara
Ketua Partai Golkar (PG) Papua Barat (PB), Mozes F Rudy Timisela ST mengalami sebuah surprise di SDN Satu Atap 114, Kampung Bogor, Kelurahan Bogor, Distrik Prafi, Kabupaten Manokwari, Selasa (4/4) siang. Dia mendapat piagam dari sekolah itu.
“Seumur-umur baru kali ini saya dapat penghargaan dari tempat yang saya datangi,” ujar Rudy, sapaan akrabnya, disambut applause meriah Kepala Kampung Timotius Mandacan, Kepala Sekolah Saul Sesa STh, para guru, dan siswa sekolah itu.
Piagam itu merupakan bentuk penghargaan sekolah pada Partai Golkar yang mau mendatangi sekolah yang lumayan terpencil itu.
“Kami sangat berterima kasih atas kunjungan ini. Bisa dilihat sendiri bagaimana kondisi sekolah ini. Bagaimana kondisi jalannya. Kami berharap bisa ada perubahan pasca kunjungan ini,” ujar Timotius.
Sebelumnya, Timotius dan Saul senada mengungkapkan kurangnya ruang belajar dan tenaga pengajar di sekolah yang total mengasuh 137 siswa SD dan SMP itu.
Rudy tak berjanji muluk-muluk atas berbagai penyampaian Tomotius dan Saul itu. “Yang pasti saya selalu menindaklanjuti usulan dan hal-hal yang saya jumpai setiap kali saya berkunjung ke suatu tempat,” tegas pria yang juga Ketua Komisi A Dewan Provinsi (Deprov/DPRD_ PB itu.
Sekolah yang berada di tengah-tengah lahan perkebunan sawit eks PTPN 2 itu jaraknya ‘hanya’ sekira 7 KM dari jalan utama. Tapi, jalannya relatif masih sangat parah. Transportasi dari dan ke desa tersebut juga masih sulit.
Menurut seorang guru honorer di sekolah yang memiliki 4 guru PNS dan 13 guru honorer itu, ongkos ojek dari mata jalan ke kampung Rp50 ribu. Begitu sebaliknya.
“Kalau sungai banjir, praktis kami terisolir. Tak bisa ke mana-mana,” tutur Sugeng Priyanto yang sudah 7 tahun jadi guru honorer itu. Dia tiga tahun jadi guru honorer di sebuah sekolah di Prafi, dan empat tahun di SDN 114 itu.
Click here to preview your posts with PRO themes ››
Menurutnya, Kampung Bogor adalah kampung ke dua di ruas jalan buntu itu. Kampung pertama adalah Tanah Merah, Bogor, Pumri, dan Irman Jaya. Buntu di Irman Jaya, karena sudah di kaki gunung,” jelasnya.
Sebelumnya, rombongan PG PB itu, termasuk, antara lain, Ketua Ikatan Istri Partai Golkar PB, Rien Alice Ayal, Ketua AMPG PB Jalil Lambara, Sekretaris Bappilu PB Wilayah I (Manokwari, Pegaf, Mansel) Lamek Dowansiba, dan Sekretaris PG Prafi Siswanto melakukan Aksi Sosial Pemberian Santunan Pada Siswa Siswi sekolah tersebut.
Santunan dalam bentuk alat tulis menulis itu dibarengi dengan pemberian makanan tambahan pada para siswa.
KUIS SEPEDA
Pemberian santunan tersebut diwarnai kuis berhadiah dua buah sepeda. Rudi menunjuk langsung seorang siswi SD dan SMP untuk ikut kuis itu.
Pertanyaan yang diajukan sangat sederhana. Pada siswi SMP itu Rudi menanyakan, “Siapa Presiden RI saat ini?”
Siswi SMP tersebut tak terdengar menjawab. Rudi pun mengatakan bila sampai hitungan tiga tak ada jawaban, maka peserta kuis akan diganti.
Sepersekian detik setelah Rudi menghitung “Satu, Dua, Tiga,” siswi SMP itu rupanya menjawab. Dia menjawab, “Jokowi” walau dengan suara yang sangat pelan, dan hanya didengar orang-orang yang berdiri di dekat siswi itu.
“Ayo keraskan suaranya. Jangan malu-malu. Perempuan itu kuat. Perempuan itu hebat,” tegas Rudi.
Kondisi serupa terjadi pada siswi SD. Pertanyaan yang diajukan Rudi adalah: “Sebutkan salah satu sila dalam Pancasila.”
Pertanyaan itu tak langsung dijawab. Butuh waktu beberapa saat sebelum siswi SD itu menyebutkan sila pertama.
Dua sepeda pun jadi milik mereka.
“Kalau ada teman-teman yang mau pinjam, dipinjamkan ya,” pesan Rudi.
Kuis itu khusus bagi siswi SD karena bulan April ini Indonesia akan memperingati Hari Kartini pada 21 April nanti.(dixie)