Ziarah Laut dan Tabur Bunga

Memperingati 54 tahun kembalinya Papua ke NKRI, Fasharkan TNI AL menggelar ziarah laut dan tabur bunga di Dermaga Biriosi, Rabu (3/5) pagi tadi.

Kegiatan itu untuk mengenang jasa pahlawan yang gugur dalam medan pertempuran serta menguatkan kembali ingatan tentang pembebasan Irian Barat yang diawali dari jalur laut.

“Kita harus menghormati dan mengenang jasa pahlawan pembebasan Irian Barat. Apalagi kita tahu perjuangan itu diawali dari pertempuran jalur laut. Terutama perairan Kaimana, Fak fak dan sekitarnya,” ujar Kabinda Papua Barat, Brigjen TNI Abdul Haris Napoleon, yang dikonfirmasi usai ziarah. Kabinda menjadi irup dalam upacara ini.

Dikisahkan Napoleon, perjuangan singkat pembebasan Irian Barat diawali pada 1 Desember 1961 ketika Belanda memaksakan kehendak dengan memerdekakan Papua dari Indonesia.

Atas insiden tersebut, Presiden Soekarno mengumumkan Tri Komando Rakyat (Trikora) pada 19 Des 1961 di Alun Alun Jogja. Kemudian dibentuklah Komando Mandala untuk mempertahankan keutuhan NKRI.

Kemudian 1 Mei Untea secara resmi menyerahkan Irian Barat ke NKRI dan saat itu langsung digelar Penentuan Pendapat Rakyat pada tahun 1969.

Singkat cerita, Napoleon meminta agar generasi Papua saat ini dapat meneladani perjuangan itu dengan Otsus agar PB dapat menjadi Provinsi yang dapat mengejar ketertinggalan.

“Kita ingin Jorsa-Jorsa baru. Kita ingin Bert Kambuaya yang baru. Kita ingin Yap Salosa yang baru dadi Papua Barat yang dapat mengharumkan nama PB di kancah nasional dan internasional,” tandasnya.(Enjo)

Click here to preview your posts with PRO themes ››