Pemerintah Kabupaten Manokwari diharapkan menilik keberadaan Pustu Distrik Sidey di Kampung Saray.

“Pustu yang dibangun sekira 2013 lalu tidak jelas. Ini bisa dilihat dari bangunan megah yang belum dipakai dan belum rampung semuanya,” kata Dorteus Kasih, baru-baru ini.

Dia mengatakan ada dua Pustu di kampungnya. Pustu pertama dibangun medio 2003 lalu.

 

 

“Bangunannya masih kokoh, bagus. Seharusnya itu yang direnovasi lalu difungsikan,” tegasnya.

Menurutnya, warga bingung. Pasalnya, Pustu yang lama tidak difungsikan tali sudah dirikan Pustu baru.

“Masyarakat berterima kasih pada Pemkab karena gencar membangun di segala bidang. Tapi, untuk soal Pustu ini, rasanya lebih bermanfaat jika Pustu lama dioptimalkan. Masyarakat butuh pelayanan kesehatan, butuh tenaga medis, bukan sekadar membangun kemudian tidak optimal,” pintanya.

 

 

“Kitong kalo sakit mau berobat harus jauh-jauh lagi ke SP empat dan kota,” tambahnya.

Menanggapi ini, Sekretaris Dinas Kesehatan Manokwari, Herman Mandacan AMP menyatakan pelayanan petugas di Pustu wewenang Puskesmas setempat.

“Bukan dinas yang menempatkan, dan di Pustu Saray ada petugasnya. Cuma bangunan belum rampung dan fasilitas medis tidak mendukung,” jelasnya.

Dia juga menyatakan sudah memanggil pengelola kegiatan pembangunan Pustu dari dinas dan pihak kontraktor yang menangani.

 

 

Dia juga sudah cek langsung pembangunan Pustu tersebut. “Namun kendala kami pengelola kegiatan pembangunan itu sudah almarhum, repot untuk minta pertanggungjawaban,” bebernya.

Soal mengapa ada dua pustu di kampung tersebut, itu lantaran Pustu lama berdekatan dengan gereja. “Sehingga ada beberapa pertimbangan memungkinkan dibangunnya Pustu baru,” terangnya.(cpk2/dixie)

Click here to preview your posts with PRO themes ››