PT Berkatnya Manokwari Abadi, SPBU 8498301, atau lebih dikenal sebagai SPBU Sanggeng sekira 4 hari ini belum menyalurkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium pada konsumen akibat kendala administrasi.

Ini dikatakan Sales Executive Retail Pertamina, Dhion Chandra, menjawab papuakini.co via telepon, pada Senin (15/5).

Dhion menjelaskan tak ada kelangkaan BBM jenis Pertalite ataupun Premium di Manokwari.

 

 

“BBM jenis Pertalite dan Premium di SPBU Sanggeng tidak kita kurangi atau diberhentikan. Memang selama 4 hari ini belum bisa dipasokkan BBM jenis premium (ke SPBU Sanggeng) karena terkendala administrasi saja,” jelasnya.

Soal kapan SPBU Sanggeng bisa kembali menyalurkan BBM jenis Premium tergantung penyelesaian administrasi SPBU bersamgkutan.

Sementara itu Direktur SPBU Sanggeng, Irwan Simanjuntak, melalui Manager, Bernard Taran, membenarkan hal itu.

“Ada kendala administrasi terkait finansial. Mungkin besok juga belum bisa saya pastikan akan bisa dipasok BBM jenis Premium atau tidak. Jadi kita tunggu saja,” cetus Manager baru SPBU Sanggeng itu.

Tak adanya kelangkaan itu dibenarkan PT. Agung Irian Permai, SPBU 8498302 Jalan Baru, melalui Manager, Muhammad Gazali.

 

 

“Untuk stok Premium tidak ada pengurangan. Kisaran pasokannya tetap 30.000 liter per hari dan Pertalite 40.000 liter,” tuturnya.

“Hanya memang kita lagi perbanyak tangki Pertalite jadi 2 buah, Premium 1 dan Solar 1. Alasan perbanyak tangki Pertalite sesuai dengan arahan pemerintah untuk memperkenalkan pertalite kepada masyarakat,” sambungnya.

Sementara itu, terhambatnya pasokan Premium di SPBU Sanggeng itu tidak memicu kenaikan harga di tingkat pedagang eceran pinggir jalan.

Menurut Yosepina Ngurak, penjual bensin dekat SPBU Sanggeng, harga beli naik tapi harga jual tidak ikut dinaikkan.

Dia biasa membeli 1 jerigen 30 liter dengan harga Rp270 ribu. Karena SPBU Sanggeng kosong, dia terpaksa membeli dari pengecer lain di Amban dengan harga Rp300 ribu per jerigen 30 liter.

Click here to preview your posts with PRO themes ››

“Tambah ongkos ojek Rp30 ribu. Total jadi Rp330 ribu. Lebih mahal Rp60 ribu dari biasanya,” jelasnya.(cpk4/dixie)