Jalan Swapen perkebunan dipalang warga menggunakan sampah. Pasalnya, hujan yang mengguyur Manokwari sejak sekira 3 jam lalu, dan belum berhenti sampai berita ini diturunkan, membuat air dalam drainase meluap hingga masuk ke rumah warga. Hal ini diperparah dengan sampah yang menumpuk di dalam drainase tersebut

Yuliana Saite, warga setempat, mengaku persoalan ini sering terjadi semenjak pelebaran jalan dilakukan pemerintah. Pasalnya, penutup drainase yang dibuat untuk menutupi parit dari sisi jalan ini di cor ‘mati’, sehingga warga tidak bisa membersihkan isi parit.

“Bagaimana kita mau bersihkan sampah dalam parit kalau penutup parit di cor mati. Akibatnya, saat hujan, aliran air tersumbat dan meluap keluar, hingga masuk ke rumah warga,” ungkapnya.

[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=pOPRmwtv7h4[/embedyt]

Saite mengaku bersama warga lainnya sudah menyampaikan persoalan ini ke pelaksana proyek pelebaran jalan dan drainase tersebut, namun sampai saat ini tidak ada tanggapan.

Pantauan papuakini.co, polisi yang datang ke TKP langsung bernegosiasi dengan warga untuk membuka palang. Pasalnya, pemalangan dilakukan di jalan umum yang merupakan fasilitas publik.

Kesepakatan tercapai. Polisi bersama warga lalu mengangkat sampah ke truk untuk dibuang.

Arus lalulintas yang sempat terganggu sekira 30 menit akhirnya bisa dibuka kembali.(njo)