Membangun tempat ibadah harus dilakukan dengan tulus. Mesti ada pemberian diri seluruh jemaat untuk bersama-sama berperan mengatasi setiap tantangan yang akan ditemui dalam pembangunan itu.

“Tidak sedikit pembangunan yang kandas di tengah jalan, ataupun lambat dalam proses pelaksanaannya, karena tidak dapat mengatasi hambatan dan permasalahan yang ditemui,” ujar Bupati Manokwari Selatan, Markus Waran, melalui Wakil Bupati Manokwari Selatan Wempi Welly Rengkung.

Imbauan ini disampaikan dalam sambutan ibadah peletakan batu pertama pembangunan gedung pastori bakal Jemaat GKI Lukas Seyeri, Ransiki, Senin (5/6) lalu.

Wakil Bupati Manokwari Selatan Wempi Welly Rengkung meletakkan batu pertama pembangunan pastori bakal Jemaat GKI Lukas Seyeri, Ransiki, Senin (5/6) lalu.

“Merupakan harapan dan kebanggaan Pemerintah Kabupaten Manokwari Selatan, karena acara ini merupakan momen yang tepat untuk membangkitkan dan meningkatkan motivasi segenap komponen masyarakat, dalam memajukan pembangunan di bidang keagamaan,” tutur Wabup.

Wabup kemudian menegaskan, hal yang tidak kalah penting adalah kebersamaan dan kerjasama yang baik seluruh komponen gereja dalam menyukseskan pembangunan ini, yang butuh peran aktif dan swadaya jemaat dan masyarakat sekitar.

“Satu hal yang sangat mendasar,yang harus diperhatikan dan diterapkan dalam membangun iman kita dalam berjemaat, adalah memiliki ketaatan dan disiplin iman yang kuat pada Tuhan kita Yesus Kristus. Oleh karena itu, saya selaku pribadi dan keluarga mengucapkan selamat untuk awal pembagunan Pastori ini,” tuturnya.

Ibadah itu dipimpin Pdt. Jefta Tiblola S.Th, yang juga Sekertaris GKI Klasis Ransiki. Ibadah turut dihadiri sejumlah jajaran SKPD Pemkab ManSel.(Charles).

Click here to preview your posts with PRO themes ››