Presiden Brasil, Michel Temer, didakwa menerima suap. Dakwaan itu dimasukkan Jaksa agung Brazil, Rodrigo Janot, ke mahkamah agung Brasil,  Senin (26/6) waktu setempat, atau Selasa (27/6) WIT. (Waktu Brasil lebih lambat 12 jam dari WIT.)

Berdasarkan hukum Brasil, jalan tidaknya pengadilan terhadap presiden harus berdasarkan persetujuan 2/3 dari 513 suara anggota kongres negeri itu.

Dakwaan berawal dari pengakuan sejumlah eksekutif perusahaan pengepak daging terbesar di dunia, JBS SA, dalam persidangan sebelumnya.

Mereka mengatakan sang presiden menerima suap sebanyak hampir USD 5 juta, sekira Rp66,6 M, untuk penyelesaian masalah seperti pajak, dan pemutihan utang dari bank-bank pemerintah.

Joesley Batista, salah satu dari keluarga Batista yang mengontrol JBS SA, sebelumnya merekam pembicaraan Temer.

Dalam rekaman yang dirilis polisi federal Brasil itu terdengar Temer mengatakan pada Batista bahwa pengaruh Batista lah yang membuat Temer menunjuk Henrique Meirelles sebagai menteri keuangan.

Dalam rekaman itu Temer juga terdengar menyetujui penyuapan pada salah satu saksi kunci kasus yang melibatkan JBS SA itu.

Batista juga menuding Temer dan konco-konconya kongkalikong untuk mendapatkan sumbangan ilegal untuk partainya.

Dakwaan yang dimasukkan jaksa agung Brasil itu juga menuding Temer mengatur langkah-langkah hingga bisa total menerima uang sekira USD 11,5 juta dari JBS dalam sembilan bulan mendatang.

Temer dan kuasa hukumnya, Antonio Mariz, belum bersedia menanggapi dakwaan itu, Temer sendiri sebelumnya berulangkali membantah melakukan hal-hal kriminal.(dixie)

Click here to preview your posts with PRO themes ››