Paus Fransiskus mengambil langkah mengejutkan dengan tidak memperpanjang masa jabatan Kepala Konggregasi Doktrin Keimanan, Kardinal Gerhard Ludwig Mueller.
Menurut Reuters, Mueller (69) yang dikenal sebagai tokoh konservatif itu ditunjuk Paus Benediktus pada 2012 lalu. Posisinya diganti orang kedua di departemennya, Uskup Agung Luis Francisco Ladaria Ferrer.
Secara tradisional, posisi Mueller itu tidak akan diganti sampai pejabatnya pensiun. Dalam hal ini, enam tahun lagi.
Ladaria (73) yang berasal dari ordo Jesuit, seperti Paus Fransiskus, dikenal bertutur kata halus dan, tak seperti Mueller, tak suka tampil di media.
Menurut seorang pastor di Vatikan, Ladaria berbicara “bahasa yang sama” dengan Paus.
Vatikan, seperti dilansir Catholic News Register, menyatakan Paus “berterima kasih pada Kardinal Gerhard Ludwig Müller di akhir masa jabatannya sebagai kepala Congregation for the Doctrine of the Faith, presiden Pontifical Commission ‘Ecclesia Dei’, Pontifical Biblical Commission dan International Theological Commission.”
Pernyataan itu juga menyebut Uskup Agung Ladaria sebagai pengganti Mueller. Tak ada pengumuman pos baru yang akan ditempati Mueller.
Walau peristiwa seperti ini langka, Paus Benediktus XVI pernah melakukan hal serupa pada Kardinal Crescenzio Sepe, yang dimutasi dari jabatannya sebagai kepala Congregation for the Evangelization of the People menjadi Uskup Agung Naples pada 2006 lalu.
Sejak dipilih pada 2013 lalu, Paus Fransiskus memberi lampu hijau pada kaum progresif yang sejalan dengan visinya pada gereja yang inklusif penuh pengampunan, bukan berpegang kukuh pada aturan kaku yang sudah ketinggalan jaman.
Dalam hal ini, Mueller dikenal sebagai salah satu kardinal di Vatikan yang terang-terangan tak sependapat dengan Paus.
Kepergian Mueller ini terjadi tiga hari setelah sesama rekan konservatifnya, Kardinal George Pell. Pell yang adalah kepala keuangan Vatikan cuti untuk menghadapi dakwaan pelecehan seksual di negara asalnya, Australia.(dixie)
Click here to preview your posts with PRO themes ››