Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat, memutuskan men-charter helikopter untuk membawa Elisabet Murai agar bisa menjalani persalinan di RSUD Wondama.

Menurut Wakil Bupati Kabupaten Teluk Wondama, DR. Paulus Indubri, keputusan diambil karena domisili sang ibu di Kampung Oya tak terjangkau transportasi darat. Untuk ke Wasior, ibukota Wondama, butuh waktu dua hari jalan kaki.

“Kita sewa helikopter agar ibu hamil ini bisa mendapat pertolongan persalinan secara maksimal oleh petugas medis RDUD. Meski kita menyewa helikopter mahal, namun apalah artinya dibandingkan dengan dua nyawa manusia ibu dan bayi di kandungannya,” terang Indubri pada wartawan, Selasa (1/8).

Wabup tak memberi penjelasan berapa biaya yang harus dikeluarkan, dan dari perusahaan apa helikopter itu di-charter.

Ditanya akses transportasi darat ke kawasan itu, Indubri mengatakan APBD Wondama saat ini belum mampu mengerjakan akses jalan tersebut, kecuali pemerintah pusat campur tangan.

“Akses jalan ke Kampung Oya, Undurara dan Urere memang sulit dan butuh anggaran besar untuk membangunnya. APBD kita belum bisa kecuali ada bantuan dari pemerintah pusat, namun kita harus tetap berikan pelayanan kepada masyarakat di sana terutama pendidikan dan pelayanan kesehatan,” jelas Indubri.

“Sudah ada penempatan medis di kampung tersebut namun mungkin beberapa waktu lalu tenaga medis sakit dan harus ke kota berobat, sehingga belum sempat kembali bertugas,” jelas Wabup.

Wabup juga mengatakan bahwa sang ibu sudah sembilan kali melahirkan, termasuk empat kali keguguran. “Oleh sebab itu persalinan ibu ini harus ditangani serius,” tegas Wabup.(asa)

Click here to preview your posts with PRO themes ››