Pendidikan di Wondama bagaikan perahu banyak kotoran, sehingga tinggal tunggu tenggelam jika tidak segera dibenahi. Pernyataan ini dilontarkan orang nomor 2 di Kabupaten Teluk Wondama, Drs.Paulus Indubri, dalam rapat bersama para guru se-Kabupaten Teluk Wondama, Senin (14/8).

Untuk itu, Indubri menegaskan agar para guru yang mengabdi di Wondama tidak menganggap remeh tanggungjawab mengajar. Guru yang seperti itu akan diberikan sanksi tegas.

Indibri kemudian mengingatkan para guru untuk tidak anggap remeh tanggung jawab mereka untuk mengabdi dan mengajar di tempat mereka ditugaskan.

“Tuga situ adalah tanggung jawab di bumi dan di akhirat. Wondama adalah tanah peradaban orang Papua. Jadi mari kita wujudkan itu. Jangan hanya di kata-kata saja, tapi pada kenyataannya nol,” ingat Indubri.

Indubri menegaskan hatinya teriris melihat tak adanya guru di wilayah kepulauan selama bertahun-tahun. “Namun kita belum terlambat,” tuturnya.

Indubri kemudian memerintahkan Dinas Pendidikan untuk mengaktifkan kembali guru di Wondama. Apalagi, dari 602 guru msih ada 540 guru yang belum tersertifikasi. “Saya harap ini jadi perhatian serius,” tandas Indubri.(asa)