Pengurus Nahdatul Ulama (NU) Provinsi Papua, bersama Gerakan Pemuda Ansor, saat ini rutin berkeliling ke ratusan masjid di Jayapura dan sekitarnya. Ini dilakukan untuk membendung berkembangnya paham-paham radikal dan anti Pancasila di masjid-masjid.
Ketua NU Provinsi Papua, H. Kahar Yelipele kepada PapuKini.Co di Jakarta, Kamis (17/8) mengungkapkan, saat ini sudah ada paham radikal dan anti Pancasila yang berkembang di Provinsi Papua.
Dia menegaskan NU saat ini bekerja keras untuk meminimalisir berkembangnya paham-paham tersebut.
“Di Papua sudah ada paham radikal dan paham yang saat ini dilarang oleh Pemerintah. Jangan sampai paham-paham ini berkembang menguasai masjid, karena masjid itu milik semua umat Islam bukan cuma untuk paham tertentu,” ungkapnya lalu berharap semua umat Islam bisa menjunjung tinggi persatuan NKRI.
Terlebih, menurutnya, Indonesia khususnya Papua merupakan daerah yang sangat majemuk dengan berbagai macam suku dan agama. Oleh karena itu, semua pihak, termasuk umat Islam, harus menjunjung pluralisme dan toleransi.
“Kita itu majemuk. Ini sesuai ayat dalam Al Qur’an yang memerintahkan manusia untuk saling kenal mengenal dengan suku dan bangsa lain, bukan saling bermusuhan,” pungkasnya.(WaWi)
Click here to preview your posts with PRO themes ››