Drama pembebasan Irian Barat mewarnai upacara peringatan HUT ke-72 Proklamasi RI di Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat.
Tampak masyarakat Kampung Urere yang saat itu masih primitif menolong kapten Wargono saat terjung payung di Urere, Distrik Naikere. Ketika itu masyarakat Wondama mengetahui RI sebagai tanah tumpah darah.
Drama tersebut ditunjukkan dengan tarian adat masyarakat setempat, dilanjutkan dengan pengibaran bendera Sang Merah Putih.
Dalam upacara Nesra Imburi, siswa SMAN I dipercaya membawa baki bendera, Mikael Walelang selaku petugas pembentang bendera, pembawa bendera Erik Sam Waropen, dan yang ditugaskan penarik bendera Kristian Ley.
Pembacaaan teks Proklamasi dilakukan Ketua DPRD Kabupaten teluk Wondama, Kuro MR Matani S,Sos, pembacaan Pembukaan UUD 1945 oleh Frengki Semboari.
Upacara dilanjutkan dengan Parade Anak Nusantara yang disuguhkan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, diakhiri dengan marching band SMAN I Wondama.
Sementara itu, Bupati Teluk Wondama, Drs. Bernadus A Imburi, usai upacara mengaku bangga pada pasukan pengibar bendera, yang meski bermandikan lumpur tetap menyelesaikan tugas dengan baik.
“Terima kasih juga pada pihak-pihak yang telah mendukung suksesnya acara ini” tutur Bupati.(asa)
Click here to preview your posts with PRO themes ››