Kelangkaan BBM jenis Premium, termasuk Pertalite, kembali terjadi di Teluk Wondama.
“Untuk ke sekian kalinya BBM kembali langka. Saya bingung kenapa bisa begini,” ujar Kepala Kampung Iryati, Bartolomeus Marani, pada papuakini.co, Rabu (23/8).
Menurutnya, kelangkaan ini membuat warganya, termasuk dia, tak bisa melaut. “Tidak ada BBM kami tidak bisa melaut. Tak bisa cari uang,” ketusnya.
Dia lalu menyatakan keheranannya karena kelangkaan itu sepertinya tak dirasakan para pejabat.
“Saya ke agen-agen penjual BBM di kota Wondama ini, mereka katakan bensin habis. Tapi kita lihat bapak-bapak pejabat ini pakai motor mobil ke sana kemari,” ungkapnya.
Dia lalu bertanya para pejabat itu dapat BBM dari mana. “Kami ini masyarakat bisa apa? Kami mau mengadu ke mana? Kalau memang ada BBM, jangan simpan. Edarkan. Kita masyarakat juga butuh bensin untuk mencari (nafkah),” kesalnya.
Keluhan juga dilontarkan Taufik. Pejasa ojek ini kesulitan mencari nafkah karena BBM langka sejak dua hari lalu.
“Saya ngojek di Wondama sejak 2010. Sampai saat ini, BBM ini sering habis. Dua tahun lalu saya pernah beli bensin 40.000 per liter, sekarang malah tidak ada sama sekali,” bebernya.
‘Kebiasaan’ langka BBM ini juga dikatakan seorang tenaga honorer Pemkab Teluk Wondama.
“BBM ini di Wondama langka ini bukan hal 1 atau 2 kali terjadi. Sudah sering. Saya jadi tidak bisa pergi ke kantor. BBM tidak ada. Semua pengecer sampai ke agen bilang tidak ada BBM,” keluh Ari
Kepala Dinas Perindagkop Egber Karubuy belum berhasil dihubungi untuk dimintai keterangannya. Telepon selulernya dalam keadaan tak aktif.(asa)
Click here to preview your posts with PRO themes ››