Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manokwari Selatan akan mempercepat revolusi mental di kabupaten itu. Ini ditegaskan Bupati Manokwari Selatan, Markus Waran, usai mengikuti pembukaan Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental Indonesia di Stadion Manahan, Solo, Jumat (25/8).

Menurutnya revolusi mental sesuai Inpres No 12 Tahun 2016 itu sudah dijalankan di Manokwari Selatan, walau relatif masih baru.

Dengan kehadirannya beserta sejumlah pimpinan SKPD di ajang nasional yang diikuti seluruh gubernur dan walikota/bupati seluruh Indonesia itu, percepatan revolusi mental di Manokwari Selatan diyakini bisa berjalan lebih cepat.

“Begitu kembali ke Manokwari Selatan, revolusi mental kita pacu sampai ke seluruh tataran masyarakat,” tegasnya.

Dia juga menyatakan kegiatan ini sangat penting, karena selama ini sosialisasi revolusi mental relatif belum terlalu gebyar. Dengan ajang nasional ini, seluruh kepala daerah bisa lebih paham tentang revolusi mental.

Bupati Manokwari Selatan Markus Waran bersama Bupati Teluk Wondama Bernadus Imburi.

Revolusi mental, tegas Waran, memegang peranan sangat penting apalagi di tengah suasan abangsa di mana pemahaman dan penghayatan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika agak luntur.

“Jika mental sudah terkontaminasi dengan hal-hal seperti yang terjadi pada beberapa kalangan di Indonesia belakangan ini, maka semangat kerjasama, saling dukung dan saling bantu bisa hilang. Kita tidak mau seperti itu. Kita harus saling kerjasama, saling dugn dan saling bantu, agar pembangunan di segala bidang berjalan mulus. Ujung-ujungnya, masyarakat, khususnya di Manokwari Selatan akan makin makmur,” paparnya.

Seperti diberitakan papuakini.co sebelumnya, Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental Indonesia dibuka Menko PMK, Puan Maharani. Kegiatan itu turut dihadiri, antara lain, Mendagri Tjahjo Kumolo.(dixie)

Click here to preview your posts with PRO themes ››