Kampung Genteng Candirejo, juga dikenal dengan nama Kampung Literasi, sukses menangani masalah sampah.
Menurut Ketua RT, Cak Syahri ketika bersua dengan papuakini.co di Surabaya, Selasa (29/8), hal pertama yang harus diperhatikan masyarakat dalam penanganan sampah adalah pentingnya menyadari arti dari sebab akibat.
“Ketika kita tahu sebabnya membuang sampah di kali adalah banjir, dan akibatnya ekosistem menjadi terganggu dan menimbulkan berbagai penyakit, maka sebaiknya jangan pernah melakukan perbuatan tersebut,” ujar pria asal Jawa Timur itu.
Untuk memberi penyadaran pada masyarakat, maka yang pertama dilakukan adalah sosialisasi Mengajak, Mendampingi, Memotivasi dan Memonitoring (4M).
“Penting lakukan pendekatan terhadap masyarakat dengan 4 M. Jangan sekedar adakan sosialisasi 3 D alias Datang, Dengar, Diam,” timpal pria kelahiran Lamongan, 8 Juni 1972 itu.
Setelah sosialisasi, langkah selanjutnya adalah penataan tanaman dan sampah, dengan membedakan antara sampah kering dan basah agar tidak menimbulkan bau.
Khusus untuk pengelolaan sampah basah, jika belum punya sarana dan lahan, bisa dibuat lubang dengan kedalaman khusus.
“Untuk sampah basah saya gunakan sarana komposer aerob, alat sederhana untuk membuat kompos. Kalau untuk sampah kering isinya ke bank sampah,” bebernya.
Dia lalu mengingatkan jika ada pendanaan dari pemerintah, jangan hanya fokus ke dana tetapi 4 M.(jjm)
Click here to preview your posts with PRO themes ››