Talud HBM Kali Remu, Kota Sorong, diduga bermasalah karena ambruk walaupun belum lama dikerjakan.

Walhasil, kondisi itu jadi sorotan warga. Mereka menduga itu terjadi karena pengerjaan yang tak sesuai, alias asal-asalan.

Dugaan itu dibantah Kepala Satker Pelaksana Jaringan Sungai (PJSA) Muhamad Yunus dan Kepala Seksi Pelaksanaan Wempi Nauw dan PPK Sungai Pantai II Sorong Raya, Parlan, dalam jumpa pers, Sabtu (2/9) malam.

Muhamad Yunus (kanan) Wempi Nauw (kiri).

Menurut Yunus ambruknya talud karena perubahan iklim dan curah hujan yang tinggi yang membuat Kali Remu banjir.

Dia juga menyebut kondisi stabilitas tanah yang labil atau tanah pasir membuat kerusakan terjadi pada tikungan sungai.

Dia menegaskan curah hujan yang mulai tinggi dari tahun 2016 hingga Juni-Juli 2017 mengakibatkan beberapa titik kali Remu kritis akibat longsor.

Untuk mengatasi itu pihaknya akan melakukan penanganan sementara, yaitu pembuatan beronjong dan tanggul permanen yang sedang dalam proses pengusulan.(deo)

Click here to preview your posts with PRO themes ››