Jaringan Saracen sudah ketangkap, namun sindikat penyebar berita hoax masih bergentayangan di sosial media. Mereka tidak akan berhenti menyebarkan fitnah dan hoax sebelum negara hancur karena konflik SARA. Foto-foto ini sebenarnya merupakan foto lawas, namun digoreng lagi untuk memainkan sentimen SARA.

Berikut adalah foto-foto yang tersebar (penjelasan di bawah masing-masing foto), sebagaimana disitir Arrahmah News:

Foto ini dikatakan sebagai korban muslim Rohingya saat kerusuhan di Myanmar, namun fakta sebenarnya adalah korban ledakan tangki bahan bakar (BBM) di Kongo pada tahun 2010.

Sumber:
http://www.facts.org.cn/Facts/201008/t115777.htm

 

Foto ini bukanlah gambar pertikaian apalagi pembantaian umat muslim yang dilakukan oleh bikhu. Foto ini adalah foto demonstrasi yang dilakukan oleh masyarakat Myanmar terhadap pemerintah atas sulitnya biaya hidup terutama karena kenaikan harga BBM di negara tersebut pada tahun 2007.

Sumber:
http://campaigns.ahrchk.net/burmaprotests/

 

Foto di atas bukanlah foto pembunuhan, justru sebaliknya foto tersebut adalah foto situasi ketika umat Buddhist di Tibet membantu evakuasi mayat pasca terjadinya gempa di Cina.

Sumber:
https://www.evernote.com/shard/s142/sh/f9cd9d8c-c885-44a2-8af2-57a4128ab200/3bb6300fd5ea782fe3db1e622ac4e2f1
http://www.gettyimages.co.uk/event/magnitude-earthquake-strikes-remote-area-of-china-98160332#tibetan-monks-prepare-a-mass-cremation-for-the-victims-of-a-strong-picture-id98508892

 

Ini sebenarnya adalah foto dari perkembangan kasus Pattani di Thailand Selatan pada Oktober 2004. Foto tersebut bukan foto mayat, tapi foto para demonstran muslim yang ditangkap karena dianggap memperkeruh konflik yang ada di sana setelah sebelumnya memang ada ketegangan antara muslim dengan umat buddhist.

Sumber:
http://www.telegraph.co.uk/news/worldnews/asia/thailand/1475199/80-Thai-Muslims-suffocate-after-arrest-at-protest.html

Kumpulan foto ini juga sebenarnya adalah bagian dari penangkapan terhadap orang-orang yang terlibat dalam kerusuhan di Thailand Selatan.

Sumber:
http://en.people.cn/200410/27/eng20041027_161736.html

 

Foto tersebut sebenarnya adalah foto aktivis Tibet (bernama Jamphel Yesh) yang melakukan demonstrasi saat kedatangan Presiden Cina ke India. Aktivis tersebut adalah imigran yang mencari suaka ke India, dan melakukan aksi bakar diri ketika mengetahui Presisden Cina (saat itu yang menjabat adalah Hu Jintao) akan datang berkunjung.

Sumber:
https://www.theguardian.com/world/2012/mar/26/tibetan-protester-on-fire-india

 

Foto ini tidak terkait dengan konflik yang terjadi dengan etnis Rohingya, ini merupakan foto korban pengeboman oleh teroris yang terjadi di Kota Myawaddy daerah di Burma Timur yang berbatasan dengan Thailand dan kasus tersebut terjadi pada Agustus 2010.

Click here to preview your posts with PRO themes ››

Sumber:

The bomb exploded in the 7 Star Restaurant next to the Shwe Tadar Guest House near the Friendship Bridge

 

Seperti diskripsinya, foto ini dikatakan sebagai foto seorang bikhu yang bersenjatakan pistol dan ikut dalam pembantaian orang-orang Rohingya saat terjadinya konflik. Sebenarnya foto ini adalah foto kerusuhan dan demonstrasi sebagai tuntutan reformasi pada pemerintah Burma tahun 2007, saat itu para bikhu memang aktif terlibat dalam berbagai demonstrasi yang melawan pemerintah.

Sumber:

World condemns Burma violence

 

Foto ini diklaim sebagai korban pembantaian etnis Rohingya yang mayatnya dibung ke sungai dan foto anak-anak yang dibunuh oleh orang Rakhine, padahal sebenarnya merupakan foto korban dari bencana topan Nargis tahun 2008.

Sumber:
http://m.newser.com/story/27060/world-knew-about-cyclone-expert-says.html

 

Seperti yang terlihat pada gambar, foto hoax ini pertama kali disebarkan oleh seorang facebooker bernama Noer Kholis Faqih, dimana dia menyatakan bahwa foto ini merupakan foto anak-anak Rohingya di Myanmar yang disiksa dengan cara melindas tangan mereka dengan motor.

Tanpa mengecek berita tersebut sebenarnya kita bisa tahu bahwa foto ini tidak menggambarkan situasi di Myanmar. Orang yang membawa motor sama sekali tidak nampak seperti orang Burma (wajah Indo China) melainkan wajah orang Asia Selatan, dan memang benar, seperti yang diberitakan oleh CNN dan BBC, foto tersebut sebenarnya menggambarkan seorang guru bela diri di India yang ingin menguji ketahanan para siswanya dengan cara melindas tangan mereka dengan motor yang kemudian aksi ini banyak dikritik oleh para pakar pendidikan di India dan negara lain. Jadi foto tersebut sama sekali tidak ada hubungannya dengan kekerasan terhadap etnis Rohingya.

Sumber:
http://news.bbc.co.uk/1/hi/world/south_asia/8173742.stm

Jadi, masih mau percaya hoax?

Ayo kita lawan hoax.(***)