Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Manokwari memiliki sistem pendidikan yg sama dengan perguruan tinggi lain di seluruh Indonesia.
Ketika menghadapi persaingan dalam dunia keilmuan dan di era globalisasi dewasa ini, maka sarjana hukum khususnya alumni STIH dituntut harus mampu bersaing dengan mahasiswa-mahasiswa hukum dari perguruan tinggi lainnya
“Karena itu, STIH Manokwari yang sudah terakreditasi institusi maupun program studi wajib memberikan prioritas pelayanan bermutu kepada mahasiswanya,” ujar Ketua STIH Manokwari, Filep Wamafma SH, M.Hum, CLA kepada papuakini.co di Swiss-Belhotel Manokwari, Selasa (12/9).
Dikatakan Filep, dalam memberikan pendidikan bermutu, STIH Manokwari dalam setiap semester maupun tengah semester mendatangkan guru besar dari beberapa perguruan tinggi swasta dan negeri untuk turut membantu dalam bentuk kuliah umum.
“Kali ini kami fokus pada topik dasar-dasar ilmu hukum dengan menghadirkan guru besar dari Universitas Islam Indonesia (UII), sekaligus pakar hukum adat internasional, Prof. Dr. Jawahir Thontowi, SH,PH.D untuk memberikan kuliah umum,” beber Filep, yang pernah jadi ketua tim kajian hukum tata kelola dana Otsus tersebut.
Pria yang sedang menyelesaikan S3 di Universitas Hasanudin Makassar ini menegaskan STIH Manokwari dari tahun ke tahun terjadi peningkatan signifikan jumlah mahasiswa.
“Oleh karena itu, kami ingin membuktikan kepada mahasiswa bahwa kami tidak hanya menerima mahasiswa baru, tetapi kami juga ingin melayani mahasiswa dengan ilmu. Sehingga ke depannya mahasiswa yang masuk ke STIH Manokwari bukan karena terpaksa, tetapi memang STIH Manokwari menuju ke perguruan tinggi hukum terpilih dan menjadi pilihan utama khususnya di bidang hukum,” jelas jubir pansel MRPB periode 2017-2022 itu.
“Dengan demikian, maka sebagai pimpinan kami berusaha terus menerus untuk peningkatan mutu selain dalam pendidikan, pengajaran maupun penelitian,” tandasnya.(jjm)
Click here to preview your posts with PRO themes ››