Dalam waktu dekat akan digelar seleksi Tinju Amatir antar sasana di Manokwari. Seleksi itu untuk mempersiapkan atlit yang akan mengikuti Kejuaraan Gubernur Cup di Kabupaten Manokwari 10 Oktober 2017 mendatang.
Ketua Tim Seleksi Septer S Dimara, S.Sos yang dikonfirmasi papuakini.co usai pembentukan tim seleksi Kamis (14/9) malam mengatakan, tim seleksi ingin mempersiapkan atlit yang benar benar matang dan sportif dalam pemilihannya.
“Kami tidak gunakan sistim pendekatan keluarga, anak didik dan lain sebagainya. Kita pakai seleksi yang benar dalam sistem olahraga agar hasilnya pun baik,” ujarnya, lalu menyebut seleksi itu akan diikuti oleh 11 sasana di Manokwari.
“Dengan modal semangat, saya yakin seleksi ini bisa dilaksanakan dengan baik,” tambah pria yang juga Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Manokwari itu.
Kata dia, setelah seleksi nanti, atlit yang terpilih akan ditampung dan dilakukan pemusatan latihan. Ini dilakukan agar, mereka bisa benar benar siap dari segi latihan, fisik dan juga nutrisi.

Sekretaris Tim Seleksi, Noak Mandowen, menambahkan, seleksi ini dilakukan oleh inisiatif 11 sasana di Manokwari.
“Saya apresiasi Polda Papua Barat. Iven yang mereka gelar membuat semangat pertinjuan kembali bangkit,” tuturnya.
Koordinator usaha dana, Elly Wanma yang juga Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Manokwari, menyatakan seleksi ini dilakukan dengan tekad dan niat karena kecintaan mereka terhadap olahraga tinju.
Mantan petinju yang pernah menjadi pelatih ini menyatakan anggaran belum ada pada tim seleksi untuk pelaksanaan ini. Namun, demi kecintaan, dia akan melakukan penggalangan dana untuk terlaksananya seleksi tersebut.
“Kita akan bangkitkan tinju. Dari dulu Manokwari dikenal gudang atlit tinju namun tenggelam sampai mulai bangkit hari ini,” ungkap Eli yang juga pernah menjadi wasit tinju.
Click here to preview your posts with PRO themes ››
“Dalam waktu dekat juga akan bentuk Pertina Manokwari beserta pengurusnya,” tambahnya.
Sementara itu, pemilik sekaligus pelatih Sasana Putra Arfak, Domi Wanma, optimis pertandingan tinju ini akan sukses.
“Hampir 17 tahun tinju vakum. Ini olahraga kesenangan orang Papua yang bisa membentuk orang Papua tampil di iven nasional. Sangat sayang jika tidak digalakkan,” ujar pria yang sejak usia 17 tahun menjadi atlit tinju itu.
“Tahun 1988 mewakili Manokwari, saya ikut Pangdam Cup. Karena Prestasi, saya dipilih dan masuk pendidikan TNI. Saya sangat apresiasi olahraga tinju yang mulai kembali digalakkan,” ujar pria yang kini bertugas di Kodim 1703 Manokwari itu.njo)