Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Papua (Unipa) penerima beasiswa bidik misi diminta kreatif dan inovatif.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan UMKM Kabupaten Manokwari, Rosita Watofa, usai jadi narasumber pelatihan dan kreativitas kewirausahaan di pantai Pasir Putih, Sabtu (23/9) siang tadi.
Kata dia, mahasiswa yang memiliki konsep akademik harus berani melakukan sesuatu.
“Contohnya saat ini, Mereka (mahasiswa) berani membuat kerajinan tangan berbahan dasar barang bekas yang terkategorikan sebagai sampah,” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut mahasiswa penerima bidik misi dituntun menciptakan kerajinan usaha berbahan dasar sampah. Selain itu, mereka juga melakukan aksi mendukung Manokwari Nol Sampah dengan membersihkan pantai wisata pasir putih sebelum melakukan kegiatan.
Soal sampah, Maikel H. R. Kondologit Ketua LSM Sobar Bumi yang juga narasumber dalam kegiatan tersebut mengatakan, Informasi lingkungan, harus disosialisasikan oleh semua pihak, seperti yang dilakukan mahasiswa.
“Mereka ini orang akademik. Pengaruh mereka akan sangat luas. Apa yang mereka lakukan saat ini setidaknya bisa menjadi satu sosialisaai yang baik tentang pengelolaan sampah,” ungkapnya.
Dia juga mengatakan instansi terkait dan masyarakat perlu bersinergi. “Misalnya pemerintah menjalankan program penanganan sampah, maka pemerintah harus memberdayakan masyarakat untuk menjalankan program tersebut,” tuturnya.
Terpisah, Ketua Panitia Pelatihan dan Kreativitas Kewirausahaan Fakultas Ekonomi Bisnis Unipa, Rony Marthen Ap, SE mengatakan, kreasi dan invovasi dalam kegiatan ini diharapkan bisa mengubah sampah menjadi peluang lapangan pekerjaan.
Dia juga menyatakan Unipa berharap, selain peduli sampah, mahasiswa juga bisa menciptakan peluang usaha berbahan dasar sampah, sehingga bisa membantu penanganan sampah di Manokwari.(njo)
Click here to preview your posts with PRO themes ››