Manajemen Sriwijaya Air masih menunggul final assessment dari perusahaan asuransi terkait kelanjutan operasional pesawat Boeing 737-300 dengan nomor registrasi PK-CJC.

“Secara fisik pesawat masih baik. Tapi kita tetap tunggu assessment dari insurance bagaimana kelanjutannya,” ujar District Manager Sriwijaya Air Manokwari, Yohan Chrisna, menjawab papuakini.co, Sabtu (23/9) di kantornya.

Seperti diberitakan sebelumnya, hujan deras yang mengguyur Manokwari pada 31 Mei 2017 lalu membuat pesawat dengan nama ‘Cantik’ itu ke luar landasan sekira 20 meter saat mendarat di Bandara Rendani, Manokwari, Papua Barat, sekira pukul 09.40 WIT.

Tak ada korban jiwa dalam penerbangan nomor SJ 570 dari Jakarta ke Manokwari via Sorong itu. Pesawat berhasil dievakuasi Otoritas Bandara sekira pukul 21.10 WIT di hari yang sama.

Meski begitu, ada belasan penumpang yang harus mendapat perawatan. Biaya perawatan mereka ditanggung Jasa Raharja.

“Sriwijaya Air juga memberikan tali asih pada semua penumpang, walau belum seluruhnya karena masih ada beberapa penumpang yang belum lengkap datanya, khususnya domisili dan alamat lengkap mereka, ” tutur pria asal Medan kelahiran Manado 11 Desember 1980 itu.

Pertanyaan terkait kelanjutan operasional pesawat PK-CJC itu muncul, seiring kabar akan dibelinya pesawat itu oleh seorang pengusaha di Manokwari untuk dijadikan rumah makan.

Soal ini, Yohan menyatakan belum mengetahuinya. “Untuk sekarang saya belum tahu selanjutnya mau diapakan. Kita tunggu saja final assessment pihak asuransi. Saat ini assessment sudah sekira 80%. Semoga akhir bulan ini sudah ada keputusan finalnya,” tuturnya.(jjm)

 

Click here to preview your posts with PRO themes ››