Aparat sembilan kampung yang telah mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas aparatur kampung diharapkan bisa menyusun Rencana Anggaran Belanja (RAB) kampungnya masing-masing.
“Saya juga berharap aparat yang sudah ikut pelatihan juga bisa membuat pelatihan serupa untuk warga masing-masng kampung,” ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kampung Pemkab Teluk Wondama, Hendrik Rico Tetelepta, Selasa (3/10).
Hendrik kemudian mengatakan dana desa ke depannya sebisanya tidak hanya fokus pada bangunan fisik, tapi juga memperhatikan ekonomi kerakyatan dan perkembangan olahraga.
“Dana kampung ke depan kurangi fisik. Kita juga perlu latih masyarakat agar mereka siap jadi kader pembangunan. Jadi bukan hanya aparat saja,” tuturnya dalam penutupan pelatihan itu.
Tetelepta kemudian mengingatkan tentang penyelesaian laporan pertanggungjawaban keuangan. “Dana desa tahap I harap ada laporan dengan bukti-buktinya. Jika sampai Desember tidak masuk, tahap 2 tidak bisa cair dan dikembalikan ke kas daerah,” pesannya dalam pelatihan yang ditutup Kepala Distrik Rasiei, Yairus Samber, itu.
Dia juga menyentil tentang pemekaran desa. Menurutnya, pemekaran desa baru akan dibuka pada 2018 mendatang. Salah satu syaratnya minimal ada 100 KK dengan jumlah penduduk setidaknya 500 orang.(asa)