Dewan Pimpinan Pusat Partai (DPP) Golkar mengembalikan surat usulan pergantian Wakil Ketua I DPR Provinsi Papua Barat, Drs Jonathan A. Jumame MM, yang dilayangkan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Provinsi Papua Barat.
“Usulan tersebut seharusnya (diajukan) sesuai mekanisme. Harus ada rapat fraksi mengusulkan ke DPD PG PB, diplenokan di DPD PG, kemudian diusulkan ke DPP melalui Korwil. Tapi (usulan) ini kami tidak tahu. Kami tahu setelah pada rapat bidang kepartaian DPP yang dilaksanakan hari ini mengembalikan usulan tersebut kepada kami,” tegas Sekretaris Korwil PG PB, Viktor May, Minggu (9/10).
May menegaskan DPP akan menolak usulan apapun yang masuk bila tidak melalui Korwil. “Korwil adalah perpanjangan DPP di wilayah,” tegasnya.
Dia juga menyatakan ada sinyalemen oknum-oknum pengurus DPD PG yang tidak ingin melalui Korwil. Untuk itu, dia mengimbau para kader PG agar menjaga kesinambungan, kerjasama, saling menghargai antara struktur yang ada. “Kalaupun ada aspirasi, harus disampaikan sesuai mekanisme partai,” ingatnya.
Selain tidak melalui Korwil, pengembalian surat itu karena tidak ditandatangani Ketua dan Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi Papua Barat, tetapi oleh Wakil Ketua Bidang Kepartaian dan Wakil Sekretaris.
Sementara itu, Sekretaris DPD Golkar Provinsi Papua Barat, Otis Sagrim, saat dikonfirmasi via ponselnya Minggu (9/10) malam mengungkapkan, pihaknya telah memberikan surat tembusan pada Korwil Papua Barat.
Dia kemudian menyatakan akan melihat dan mempelajari kembali apakah ada aturan organisasi yang menyatakan bahwa pergantian unsur pimpinan harus melalui Korwil.
Menurutnya, usulan pergantian yang dilayangkan PG PB itu dilandasi surat Fraksi Partai Golkar di DPR Papua Barat yang ditandatangani oleh enam dari sembilan anggota fraksi.
Fraksi Golkar, tuturnya, menganggap Jumame selama tiga tahun menjadi unsur pimpinan DPR Papua Barat tidak memberikan kontribusi positif pada Partai Golkar.
Click here to preview your posts with PRO themes ››
“Tingkat kehadiran beliau rendah, kondisi kesehatan beliau juga sudah tidak memungkinkan untuk aktif dalam sejumlah agenda kelembagaan yang ikut menentukan kebijakan dan keberpihakan ke partai. Sangat disayangkan sekali kalau Golkar punya Wakil Ketua I tapi tidak memberikan kontribusi ke partai. Terus Partai ini mau seperti apa?” tegas Sagrim.
Dia juga menyatakan surat pengusulan tersebut tidak ditandangani oleh Ketua PG PB dan dirinya. “Ketua dan saya masuk nama-nama yang diusulkan untuk mengganti Pak Jumame. Jadi kami menganggap tidak etis jika kami menandatangani surat usulan itu, sehingga surat ditandangani Wakil Ketua Kepartaian dan Wakil Sekretaris,” pungkasnya.
Jumame belum berhasil dihubungi untuk dimintai tanggapannya atas hal ini.(wawi)