Tim Bursa Efek Indonesia memaknai melonjaknya investor yang menjajaki pasar modal di Papua Barat dengan menggandeng Pekerja Pers di Manokwari untuk ikut menabung saham.
Ajakan menabung saham tersebut dilakukan dengan snorkeling dan diving untuk penanaman terumbu karang di salah satu pulau di Manokwari, beberapa waktu yang lalu.
Menurut Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Manokwari, M. Wira Adibrata, kegiatan itu menjadi simbol untuk mengajak masyarakat mulai mengenal pasar modal dari jenjang yang paling bawah, sekaligus bagaimana mempersiapkan masa depan.
“Dari dasar laut kita ingin menanamkan filosofi (terumbu) karang, di mana dari bawah mulai merangkak naik, jadi nabung saham bisa merata sampai kemanapun,” ungkapnya.
Kepada pekerja pers, Wira membeberkan meningkatnya jumlah investor di Papua Barat karena gencar sosialisasi dan semakin baiknya respon masyarakat dalam berinvestasi.
Dengan perubahan konsep dalam memperkenalan pasar modal, serta intensnya BEI bekerjasama dengan media, Wira berharap jumlah investor di Papua Barat pada 2018 bisa mencapai 800 orang.
“Kita sangat optimis, nanti di tahun 2018 jumlah investor bisa sampai di angka 700 bahkan 800 orang,” ucapnya.
Sebelumnya, target BEI di tahun 2017 adalah penambahan 300 investor. Saat ini target sudah terlewati dengan penambahan 360 investor. Total investor di Papua Barat pun jadi 560 orang.
Meski begitu, jumlah itu masih jauh dibanding Papua. Tapi, jumlah investor di Papua Barat saat ini sudah melonjak lebih dari 100 persen dibanding 2016 lalu, kala jumlah investor baru 215.
“Jumlah investor di Papua sudah 2000 lebih, karena pasar modal sudah mulai masuk di sana dari tahun 2012. Di Papua Barat belum setahun namun, sudah ada kenaikan 100 persen,” paparnya.
Click here to preview your posts with PRO themes ››
Untuk terus meningkatkan jumlah investor di Papua Barat, BEI akan terus mengadakan sosialisasi dengan mengundang wartawan, serta pameran berupa konsultasi gratis di Orchid Manokwari sampai Minggu (22/10) besok.(jjm)