Belasan mahasiswa Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) ikut mendukung aksi demo damai Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FK Unipa di depan Kemenristekditi, Jakarta.

Dukungan tersebut diberikan dengan datang ke lokasi aksi untuk sama sama menuntuk Kemenristekdikti segera menyelesaikan kasus di FK Unipa.

Dukungan ini diberikan sebagai wujud solidarisme sesama calon dokter di Indonesia, terlebih karena FK Unipa masih diampu (dibina, red) FK UI.

Kepada papuaKini.co salah satu mahasiswa FK UI, Fona, mengatakan mahasiswa FK UI tidak mau sesama calon dokter gagal menjadi dokter karena adanya sistem yang berbelit belit.

“Mereka selalu dijanjikan omong kosong yang sampai sekarang tidak ada buktinya. Bayangkan mereka satu tahun gak kuliah. Bagaimana nasibnya mereka?” tanyanya.

[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=9VhAqUh2kY4[/embedyt]

Sementara mahasiswa FK UI lainnya, Abiyu menegaskan bahwa Indonesia Timur, khususnya Papua, butuh dokter-dokter yang berkualitas.

Bila masalah ini tidak bisa diselesaikan, menurutnya, Papua akan kehilangan 102 calon dokter yang bisa menaikkan derajat kesehatan masyarakat Papua dan Papua Barat.

Abiyu berharap proses perkuliahan di FK Unipa bisa segera kembali berjalan normal.

Tidak hanya itu, mewakili semua mahasiswa FK UI, dia meminta diberikan sanksi tegas pada stakholder yang bertanggung jawab atas masalah yang terjadi di FK Unipa.

“Pemerintah harus tegas. Berikan sanksi pada pihak bertanggung jawab, baik pihak kampus maupun pemerintah daerah,” pungkasnya.

Saat berita ini diturunkan 10 mahasiswa FK Unipa sedang melakukan dialog dengan perwakilan dari Kemenristekdikti. Belum diketahui hasil pertemuan itu.(WaWi)

Click here to preview your posts with PRO themes ››