154 Pramuria yang terdata bekerja di lokalisasi 55 Maruni kebanyakan berasal dari Jatim dan Jabar.
“Data pramuria kami sangat jelas. Kami periksa KTP mereka dan data lainnya. Kalau dari Kali Jodo dan Dolly kita tidak terima,” ujar Ketua RT 04/RW 01 Maruni, Muhamad Idrus Hanafi, yang dikonfirmasi papuakini.co Senin (30/10) sore tadi.
Umur mereka pun didata dengan baik, mereka tidak mempekerjakan anak di bawah umur.
“Mayoritas pramuria ini umur 25-48 tahun, di atas itu kita dipulangkan,” tuturnya.
Untuk keamanan lokalisasi ini memiliki enam perugas keamanan dan satu Bhabinkamtibmas. “Situasi selama ini aman terkendali. Kalau ada insiden, bisa langsung diselesaikan. Komukinasi kami dengan pihak keamanan pun sangat lancar,” ungkapnya.
Sementara itu, berkaitan dengan masalah kesehatan, kata Idrus, pihak lokalisasi bekerjasama dengan Puskesmas Maruni.
“Satu bulan tiga kali pramuria periksa kesehatan. Dari data terakhir 2017, 100 persen pramuria bebas IMS (Infeksi Menular Seks),” ujarnya.
Pihaknya juga bekerjasama dengan KPA dan LSM. Bahkan, kondom yang digunakan di lokalisasi Maruni dipasok KPA.
“Per hari ada petugas yang mengontrol berapa kondom yang digunaakan. Data ini disinkronkan dengan tamu yang dilayani pramuria,” ujarnya.
Terpisah, Kasat Binmas Polres Manokwari, IPTU Subiyanto mengatakan, pihaknya intens melakukan sosialisasi di lokalisasi. Ini dilakukan untuk memelihara Kamtibmas.
“Sebulan sekali kita rutin kumpulkan pemilik wisma dan RT untuk memberikan imbauan dan menciptakan pengamanan swakarsa,” ungkapnya.
“Berbagai jenis perilaku orang masuk di tempat ini. Ketua RT dan warga disini sangat respek masalah keamanan. Maka dari itu, Keberadaan Pospol Maruni, Satpam dan Bhabinkamtibmas, sangat membantu keamanan disini,” tandasnya. (njo)
Click here to preview your posts with PRO themes ››