Anggota Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB) perwakilan unsur Agama Islam, Lukman Kasop, S.Sos mengajak masyarakat agar lebih bijak menggunakan media sosial dalam berkomunikasi, agar tidak mudah menyebar hoax atau informasi yang tidak benar.
Hal ini dilontarkan oleh mantan anggota DPRD Kabupaten Sorong Selatan tersebut kepada papuakini.co usai mengikuti sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan di Mansinam Beach, Jumat (24/11).
Menurut pria kelahiran Kampung Tambani, 13 Februari 1977 itu bahwa tidak benar adanya informasi pemukulan yang dilakukan dirinya terhadap Ahmad Ugaje, pekerja di Bandara Rendani Manokwari pada Selasa lalu.
“Tidak benar saya yang melakukan itu. Dan tidak benar saya punya ajudan,” tegas Kasop.
Lebih lanjut, Kasop menceritakan bahwa yang melakukan pemukulan adalah adalah kakak ipar, Jainudin Biawa, lantaran merasa tersinggung ditegur oleh Ahmad Ugaje dalam acara syukuran di Fanindi.
Dalam acara tersebut, yang bersangkutan (Ahmad) dari Brawijaya menuju Fanindi dalam keadaan dikuasai miras.
Sampai di tempat acara, yang bersangkutan mengeluarkan teguran. “Acara harus dengar saya, karena saya orang Manokwari di sini,” kata Ahmad kala itu.
Kata-kata itu kemudian direspon dengan baik oleh Jainudin Biawa, kakak ipar Lukman Kasop, namun dibalas lagi oleh Ahmad sehingga terjadilah pemukulan tersebut.
Setelah dari tempat kejadian, permasalahan akhirnya diselesaikan di Polres Manokwari sekira pukul 12.00 WIT. Dan hingga pukul 02.00 WIT masalah dapat diselesaikan dengan dibuatkan surat pernyataan.
Dari duduk cerita di atas, Kasop lantas berharap agar masyarakat jangan mudah menyebar informasi sebelumnya mencari tahu kebenaran informasi tersebut.
“Ini kan sangat merugikan bagi saya, nama pribadi dan institusi MRPB dibawa-bawa. Karena itu saya berharap, kita harus bijak dalam menggunakan medsos dan tidak mudah memprovokasi keadaan,” tandasnya. (jjm)
Click here to preview your posts with PRO themes ››