Empat orang narapidana Lapas Kelas IIB Manokwari, melarikan diri dengan menggergaji besi tralis ventilasi kamar 4c, Minggu (3/12) sekira pukul 04.00 dini hari. Sampai saat ini mereka belum tertangkap.
Mereka adalah Ricky Bosayor, Yosua Infandi, Wilye Rumbarar dan Andareas Mandacan.
“Benar empat warga binaan kami melarikan diri. Mereka menggergaji besi tralis. Mereka menggunakan kain sarung untuk menuruni dinding bangunan Lapas. Itu mereka lakukan saat penghuni lapas yang lain tertidur,” ujar Kalapas Kelas IIB Manokwari, Yosef Yembise SH.,MH, di ruangannya, Senin (4/12) siang tadi.
“Sekira pukul 05.00 WIT, anggota piket melakukan pengontrolan dan mendapatkan informasi adanya warga binaan yang kabur,” ujarnya.
Kata dia, pihaknya sudah membentuk tim untuk melakukan pengejaran termaksud upaya mendatangi keluarga mereka agar bisa diserahkan secara baik baik ke pihak Lapas.
“Kami datangi rumah mereka namun mereka tidak ada. Bahkan, keluarga mereka kaget akan hal ini. Untungnya, pihak keluarga bersedia membantu pencarian,” tuturnya.
Disinggung soal gergaji besi yang digunakan keempat warga binaan dalam pelarian, kata Yembise, dia tidak memungkiri bahwa ada penyelundupan dalam lapas, walau upaya pencegahan barang terlarang masuk dalam lapas selalu dilakukan.
“Gergaji besi ini adalah alat yang dilarang. Kondisi Lapas yang over (kapasitas), ditambah minimnya petugas, membuat potensi penyelundupan terjadi,” ungkapnya.
Meski demikian, pihaknya tetap bertanggung jawab untuk melakukan pencarian agar mereka bisa kembali menjalani masa hukuman.
“Lebih baik kembali dan selesaikan masa hukumam, dari pada di luar tapi seperti penjara baru,” imbuhnya.(njo)
Click here to preview your posts with PRO themes ››