Gelar Tikar Adat (GTA) 7 suku di Kabupaten Teluk Bintuni ditunda dari jadwal awal Januari karena masalah anggaran.
“Perencanaan anggaran sebagian besar bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Teluk Bintuni 2018. Sedangkan saat ini, kita baru masuk pada tahap penyusunan Daftar Pelaksanaan Anggaran (DPA), dan lain sebagainya,” kata Bupati Teluk Bintuni, Petrus Kasihiw, Pada Papuakini.co, di Gedung Serba Guna Kabupaten Teluk Bintuni, Sabtu (27/1).
Selain itu, persoalan waktu juga menjadi penyebabnya diundurnya kegiatan tersebut. Pasalnya, kata Petrus, pelaksanaan GTA itu akan mengundang pemerintah pusat.
Kata dia, GTA 7 suku di Bintuni itu akan digelar untuk membahas semua persoalan mengenai investasi di daerah tersebut.
“Perkembangan persiapan GTA nanti akan kami koordinasi dan melapor ke Gubernur Papua Barat. Yang jelas, kalau sudah siap anggarannya, kami tidak akan mengulur waktu pelaksanaan. Mengingat, ada agenda pemerintahan juga yang harus kita laksanakan,” ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur Papua Barat, Domingus Mandacan menyatakan akan menunggu kapan GTA 7 Suku di Bintuni siap dilaksanakan.
Yang jelas, kata Gubernur, pemerintah Papua Barat sudah dua kali melakukan pertemuan dengan Kementerian ESDM di Jakarta waktu lalu yang membahas dana kompensasi.
Dana kompesasi dari Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni 15 persen dan Pemerintah Provinsi Papua Barat 25 persen, sedangkan untuk pemerintah pusat 60 persen. Hanya saja kalau dari pemerintah pusat, akan diberikan dalam bentuk program-program.
“Kalau anggaran GTA sudah ada, kita tinggal menunggu kapan masyarakat dan pemerintah untuk menggelar GTA tersebut,” tandasnya.(cpk1/njo)
Click here to preview your posts with PRO themes ››