Penandatanganan MoU antara BKSDA Papua Barat dan PT. Pertamina RU VII Kasim.

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Papua Barat menandatangani Nota Kesepahaman Kerjasama dengan PT Pertamina Refinery Unit (RU) VII Kasim, Selasa (6/2).

Kerjasama ini sebagai upaya membangun jejaring kemitraan saling menguntungkan dengan berbagai pihak untuk mendukung pembangunan konservasi di Provinsi Papua Barat.

“Beberapa tantangan yang dihadapi kita saat ini adalah maraknya perburuan satwa ilegal, belum tersedianya pusat penyelamatan satwa dan tumbuhan hasil sitaan, serta masih rendahnya kesadaran masyarakat,” ujar Kepala BKSDA Papua Barat, Basar Manulang.

Menururnya, hasil identifikasi kondisi dan tantangan pengelolaan konservasi di Papua Barat, khususnya pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar endemik Papua Barat, masih rendah.

Sementara itu, Manager Pertamina RU VII Kasim, Joko Pranoto, mengatakan, Pertamina sebagai BUMN yang tugas utamanya memroduksi Bahan Bakar Minyak (BBM) juga mempunyai tugas lain, yaitu pelestarian lingkungan.

“Salah satu program dari Pertamina adalah keanekaragaman hayati, sehingga tidak hanya memproduksi BBM saja, namun kelestarian lingkungan juga sangat penting,” kata Joko Pranoto di Kasuari Beach Resort, Kota Sorong.

Kerjasama kedua belah pihak mengacu pada tiga aspek utama yakni in-situ dan ex-situ tumbuhan dan satwa liar yang dilindungi, kerjasama pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan konservasi serta konservasi untuk menjamin kinerja para pihak.

Letak area kerjasama akan dilakukan pada kawasan konservasi Taman Wisata Alam Sorong. Bentuk kegiatan yang dikerjasamakan yaitu penguatan kelembagaan, perlindungan kawasan, pengawetan flora dan fauna, pemulihan ekosistem, pengembangan wisata alam serta pemberdayaan masyarakat.(wil)

Click here to preview your posts with PRO themes ››