Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Papua Barat dinilai tak serius menangani Balai Budidaya Laut (BBL) Mansinam yang kini terbengkalai.
Ini dikatakan Oktovianus Mayor, salah satu penggagas inovasi pusat pembibitan ikan kerapu di Pulau Mansinam.
“Waktu itu saya tugas di Bappeda Papua Barat. Saya yang menggagas inovasi pusat pembibitan ikan kerapu tersebut,” ujar Mayor, mantan Kasubid Perekonomiam di Bappeda Papua Barat, Rabu malam kemarin.
Kata dia, saat itu, Bappeda yang membuat kajian dengan hasil survey sumber daya air laut Pulau Mansinam, dan tenaga ahlinya dari IPB Bogor dengan Kemenristek. Selesai melakukan kajian, Bappeda menyerahkan pembangunannya ke DKP Papua Barat.
“BBL Itu mau dijadikan produk unggulan daerah. Untuk budidaya ikan, apalagi harga kerapu saat ini US$60 per kilo. Bagus untuk lapangan kerja nelayan, peningkatan PAD, bahkan tempat praktek Unipa dan juga sebagai obyek wisata,” ungkapnya.
Dia juga menyatakan secara teknis banyak memahami karena belajar dengan ahli dari Jepang, dan paham karakter ikannya karena ikan itu banyak di Raja Ampat.(njo)
Click here to preview your posts with PRO themes ››