Kota Kaimana sering mengalami pemadaman listrik dua sampai tiga kali dalam sehari di tahun 2018 ini. Selain itu, walau listrik mengalir, tegangannya tak stabil.
“Pemadaman ini ada kaitannya dengan faktor alam yang tidak bisa diprediksi sehingga terjadi gangguan. Secara teknis, kita PLN Rayon Kaimana sudah siap dari sisi distribusi dan dari sisi pembangkit,” ujar Kepala PLN Rayon Kaimana Muhamad Puarada, dalam RDP dengan DPRD Kaimana.
Mantan Kepala PLN Fakfak ini juga menjelaskan akhir-akhir ini kekuatan angin yang bertiup hampir setiap saat cukup kencang, sehingga banyak jaringan yang mengalami gangguan termasuk pada jaringan pokok akibat sentuhan pohon.
Di sisi lain, pemadaman ini juga disebabkan oleh adanya proyek pembangunan jaringan interkoneksi, yakni penanaman tiang-tiang beton mulai dari PLTD baru di Kilo 3 sampai dengan PLTD Kaimana yang terletak di Jalan Diponegoro.
“Kita memancangkan tiang tidak bisa jauh dari jaringan kita yang lama, karena teman-teman dilapangan sudah koordinasi dengan yang punya lokasi. Namun kita hanya diijinkan memancangkan di bawah tiang yang ada. Sehingga bila terjadi angin yang besar, bisa saja terjadi trip atau padam karena tiang kami bersentuhan langsung dengan jaringan yang ada,” terangnya.
Menurutnya, yang lebih mendominasi terjadinya pemadaman adalah faktor gangguan alam terutama sentuhan pohon pada jaringan yang menuju ke arah Kampung Tanggaromi. Di situterdapat banyak tanaman produktif masyarakat yang tak bisa ditebang begitu saja.
“Selain itu, ada ganguan lain yang bersifat gangguan alam. Seperti tadi malam ada pemadaman berapa kali itu akibat ada kodok termasuk ular yang naik ke jaringan kita. Oleh karena itu, kita sudah berupaya untuk atasi dengan cara membuat program atau rencana untuk memasang alat atau bahan anti ular,” tuturnya.(cpk3)
Click here to preview your posts with PRO themes ››