Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) suku Imeko, Sorsel, Hengky Gogoba, meminta lokakarya penyusunan peta jalan dan inisiasi konservasi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil di Kabupaten Teluk Bintuni dan Sorsel dapat menjadi sebuah rekomendasi.

“Saya sangat apresiasi kegiatan ini. Tapi saya harap, kegiatan ini tidak sekedar selesai hari ini, tapi bisa menghasilkan rekomendasi kepada pemerintah untuk menetapkan kawasan konservasi yang memuat hak-hak masyarakat adat,” ujar Gogoba di sela sela kegiatan Selasa (27/2).

Diakui Gogoba, banyak potensi yang perlu dikonservasikan di pesisir Sorsel seperti udang dan kepiting.
Selama ini pengawasan sudah dilakukan oleh pemerintah, namun belum terakomodir dengan baik karena tidak ada keterlibatan masyarakat adat.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan Ruang Laut dan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan DKP Papua Barat, Bastian Wanma mengatakan, lokakarya yang digelar USAID ini untuk menghimpun informasi dan memastikan komitmen masyarakat setempat untuk mencanangkan perairan di kawasan mereka sebagai kawasan konservasi.

“Ini juga sebagai implementasi dari visi kedua Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat, terkait keberlanjutan sumber daya perikanan dan mengimplementasikan deklarasi Papua Barat sebagai Provinsi Konservasi,” tandasnya. (njo)

Click here to preview your posts with PRO themes ››