Kapal Rainbow Warrior yang sandar di Manokwari hari ini ternyata dinakhodai seorang perempuan. Dia adalah Hettie Geenen asal Belanda.
Perempuan yang awalnya seorang pengusaha meubel ini menyatakan, sebelum bergabung dengan Greenpeace, awalnya dia sangat senang mengubah bahan dasar kayu menjadi sesuatu yang bisa digunakan.
Ini diungkapkannya saat memberikan pesan dan kesan menggunakan penerjemah sesaat setelah disambut di Pelabuhan Manokwari, Senin (12/3).
Kata Hettie, bertahun-tahun dia menekuni pekerjaan itu, namun selama itu dia merasa tidak pernah sadar pentingnya hutan.
Setelah bergabung bersama Rainbow Warrior, dia merasa senang dan menganggap bahwa bumi memberikan kesempatan kepada dia.
“Mulai dari situ, saya putuskan, saya tidak akan bekerja dari sumber kayu yang diambil dari hutan alami,” tuturnya.
Hettie juga mengungkapkan kegirangannya bisa tiba di Manokwari.
“Setelah 6 hari dari Filipina, menyenangkan bisa lihat hutan dan tanah lagi. Dari laut kelihatan pemandangan sangat hijau,” ungkapnya.
Hettie yang telah beberapa kali berada di hutan Amazon itu menyatakan menyaksikan langsung deforestasi areal hutan hujan di sana. “Sangat menyedihkan hati,” tuturnya.
Menurutnya, di hutan Amazon ada kawasan yang diijinkan untuk ditebang hutannya, karena ada satu jalan yang mengarah ke mana lokasi itu banyak pohon ditebang. Tapi, ternyata kalau dilihat dari udara, di jalan resmi itu ada jalan kecil yang hampir semua area sudah ditebang.
“Saya juga belajar, ternyata deforestasi di indonesia lebih parah dari Brazil. Kita harus lindungi hutan kita karena hutan adalah masa depan kita,” pesannya.(njo)
Click here to preview your posts with PRO themes ››