Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, Wakil Gubernur Mohamad Lakotani, Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen Joppye Onesimus Wayangkau, Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Rudolf Alberth Rodja, Ketua DPR PB Pieters Kondjol, Kajati Papua, serta para bupati, wakil bupati dan walikota se Papua Barat, mendeklarasikan anti hoax dan perang terhadap hoax.
“Hoax itu ujaran kebencian, adu domba. Untuk itu saya minta pada pengguna media sosial untuk lebih berhati-hati menggunakan media sosial, karena berita hoax biasa muncul dari medsos. Medsos bukanlah media pembelajaran utama, jadi jangan pernah menyebarkan hoax,” ingat Gubernur.
Deklarasi anti hoax ini dinyatakan dalam spanduk besar yang ditandatangani para pejabat penting Papua Barat dan masyarakat umum, termasuk media massa.
Tekad ini dilakukan di sela Raker Kepala Daerah se Papua Barat di Gedung Pari, Waisai, Raja Ampat, Selasa (20/3).
Sementara itu, Kapolda mengapresiasi Pemprov yang mengagendakan deklarasi anti hoax.
“Saya dan jajaran akan menindak tegas pelaku penyebaran hoax, agar dapat menimbulkan efek jera. Karena hoax ini sama dengan ujaran kebencian yang dapat mengganggu kenyaman bangsa,” tegas jendral bintang satu ini.(mcl)