40 putra-putri Papua Barat dari Teluk Bintuni, Fakfak, Sorong dan Manokwari mengikuti Program Pemagangan Teknisi Tangguh (Tangguh Technician Apprentice Programme) gelombang ketiga.
Para peserta yang 50% di antaranya adalah perempuan itu mulai ikut program tersebut pada 21 Maret 2018.
Demikian siaran pers SKK Migas dan BP yang diterima papukini.co.
Program ini merupakan wujud dari komitmen Tangguh LNG untuk mengembangkan tenaga kerja lokal asal Papua Barat.
Mereka akan mengikuti program pendidikan selama tiga tahun dengan pelatihan teknis yang komprehensif di Fasilitas Pelatihan Minyak & Gas Petrotekno di Ciloto, Jawa Barat.
Para peserta telah terpilih melalui proses yang ketat, dengan lebih dari 1.000 orang lulusan SMU atau setingkat dari Papua Barat telah mengikuti rangkaian seleksi sejak Oktober 2017 lalu.
“Program Pemagangan Teknisi Tangguh LNG ini menunjukkan usaha nyata untuk memenuhi komitmen AMDAL dengan 85% tenaga kerja asal Papua di Tangguh LNG pada tahun 2029,” ujar Dharmawan Samsu, head of country BP Indonesia.
Program ini, tambahnya, akan menempa mereka menjadi teknisi andal dengan sertifikat berstandar internasional dan siap untuk bekerja baik di kilang Tangguh LNG maupun proyek migas lain.
Peserta angkatan ketiga akan bergabung dengan peserta dari dua gelombang sebelumnya dan menjalani program intensif mulai dari pelajaran di kelas, hingga praktek di fasilitas yang menyerupai kondisi kilang Tangguh LNG.
Melalui program menyeluruh ini, para peserta diharapkan dapat memperoleh ilmu siap pakai, dan dapat menyiapkan mereka untuk dapat langsung terjun dalam kegiatan bisnis LNG di Tangguh maupun proyek lainnya.
BP merupakan operator Tangguh LNG dan salah satu kontraktor kontrak kerja sama (Kontraktor KKS) yang dalam melaksanakan operasinya berada dalam pengawasan dan pengendalian SKK Migas, sebagai wakil pemerintah.(*/dixie)
Click here to preview your posts with PRO themes ››