Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Rudolf Albert Rodja mengakui pelayanan kepolisian belum berjalan maksimal. Dia mengidamkan pelayanan kepolisian bisa sama seperti perbankan.
“Kalau kita masuk ke bank, dari security sampai ke teller atau CS, mereka sapa dengan ramah dan baik. Saya inginkan pelayanan kepolisian juga bisa seperti itu. Makanya saya bilang harus ada pelajaran etika dan kepribadian di pendidikan kepolisian,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Kata Kapolda, ada tiga mobil golf di Polda Papua Barat. “Jangan kira kalau mobil itu dipakai untuk main golf. Mobil itu saya dapat dari bantuan teman-teman pecinta golf di Jakarta. Mobil itu digunakan untuk melayani masyarakat yang membutuhkan pelayanan polisi. Jadi kalau ada yang mau buat LP, kita antar dari pos jaga ke ruang SPKT di bagian belakang,” ujarnya.
Menurut Kapolda, ruang SPKT masih cukup jauh, sekira 50-100 meter dari depan pos jaga. “Saya berencana membangun ruang SPKT di dekat pos jaga. Supaya, kalau ada yang mau buat laporan, tidak ke belakang lagi, langsung di depan pintu utama,” tuturnya.
Selain prihatin terhadap pelayanan, mantan Wakapolda Papua ini juga selalu berfikir tentang kesejahteraan anggotanya.
“Di bagian belakang Mapolda masih ada lahan kosong. Saya berencana bangun barak Dalmas untuk anggota. Tapi satu kamar kapasitas 2 orang, tidak boleh lebih. Sebab, kita harus pikir juga privasi anggota masing masing,” tuturnya.
Dia juga mengatakan jarak dari kota ke Mapolda yang cukup jauh. “Kalau saya (Kapolda) punya kendaraan dinas, kalau anggota kan tidak. Kita sama hanya beda pangkat,” tandasnya. (njo)
Click here to preview your posts with PRO themes ››