Ratusan Oknum Mahasiswa Rusak Empat Kantor Provinsi

Ratusan oknum mahasiswa gabungan perguruan tinggi di Manokwari melakukan pengrusakan terhadap empat kantor di perkantoran Provinsi Papua Barat, Jumat (6/4) sekira pukul 13.15 WIT.

Empat kantor itu adalab BPBD, BPKAD, ruang Biro Umum dan kantor Gubernur Papua Barat.

Tampak berantakan, pecahan kaca berhamburan, kursi, AC, pot bunga, dan beberapa fasilitas kantor lain ikut dirusak. Bahkan ada beberapa pegawai yang kehilangan barang akibat panik dan lari saat aksi anarkis berlangsung.

Aksi anarkis itu diduga merupakan buntut dari penerimaan proposal beasiswa.

Salah satu ataf keuangan, Djoko yang dikonfirmasi mengaku, keributan itu berawal ketika mereka mengecek nama penerima beasiswa di kantor kuangan. Namun, karena tidak ada, mereka balik ke kantor Biro Umum.

“Mereka buat onar di kantor Biro Umum, mereka lalu kembali ke kantor keuangan dan langsung main lempar kayu, batu dan membrutal tidak beraturan,” kata Joko menceritakan insiden yang terlihat pandangannya.

Diakui Djoko, aksi pertama mereka tidak anarkis, namun setelah kembali dari Biro Umum mereka langsung anarkis.

“Di kantor keuangan, salah seorang yang mengantar makanan sempat terkena lemparan baru dan mengenai pelipis,” ujarnya.

Menurutnya, aksi anarkis itu berlangsung sekira 30 menit.
Sambil melempar kantor, mereka mengeluarkan kalimat kalimat yang menanyakan kenapa nama mereka tak ada padahal mereka mahasiswa Papua.

seperti kenapa tidak ada nama, mereka adalah mahasiswa Papua.

Menurut Djoko, hari Rabu kemarin, dia sempat mengatakan kepada rekan-rekan stafnya untuk berhati- hati terkait pengumuman penerima beasiswa.

“Saya juga sampaikan bahwa harua dijelaskan ke mereka bahwa yang belum diakomidir sebagai penerima akan diakomodir di APBD perubahan. Mungkin miskomunikasi makanya terjadi insiden ini,” jelasnya.

Click here to preview your posts with PRO themes ››

Terpisah, security di kantor Gubernur, Renold Lukukay, menjelaskan, sebelum insiden terjadi, Kepala Biro Umum memberikan penjelasan kepada perwakilan mahasiswa. Saat itu ada mahasiswa yang datang untuk pencairan dan mengecek nama mereka. Yang jelaa lebih banyak mahasiswa yang datang mengecek nama.

“Saya tidak perhatikan jam kejadian, karena jam tangan dan HT saya hilang saat insiden,” tuturnya, disambung beberapa pegawai yang mengatakan juga kehilangan barang.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian. Situasi di perkantoran gubernur saat ini aman. Aparat keamanan dari TNI/Polri tengah berjaga di areal perkantoran. Oknum yang melakukan pengrusakan sudah melarikan diri. (cpk1/njo)